Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gurihnya Garam Kusamba, Tradisi Lokal Bali yang Perlu Dilestarikan

        Gurihnya Garam Kusamba, Tradisi Lokal Bali yang Perlu Dilestarikan Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Klungkung -

        Menteri Sosial Tri Rismaharini mengujungi salah satu lokasi pembuatan garam yang dikenal dengan Garam Kusamba. Kunjungannya tersebut merupakan rangkaian acara puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional(HKSN) 2022 di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe, Kabupaten Klungkung, pada Selasa (20/12/2022).

        Gurihnya Garam Kusamba yang diproduksi oleh Kelompok Petani Garam Sarining Segara di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung terus dilestarikan oleh masyarakat dan telah mendapat dukungan dari Kemensos melalui Program Pahlawan Ekonomi Nusantara(PENA).

        Baca Juga: Menuju Bali, Wapres Ma'ruf Amin Siap Buka Konferensi Islam Tingkat ASEAN ke-2

        Saat berdialog dengan para petani garam, mereka mengungkapkan sangat terbantu oleh Kementerian Sosial. "Produksi kami banyak setelah dibuat sistem tunnel oleh Kemensos. Namun kami tetap perlu pendampingan untuk pemasaran, karena saat ini kita over stock sehingga harganya jatuh (turun)," kata I Wayan Rena, Ketua Kelompok Petani Garam Sarining Segara.

        Mendengar hal itu, Mensos segera menginstruksikan jajarannya untuk membantu proses pemasaran. Selain itu juga Mensos mengarahkan untuk memberikan pelatihan pengolahan garam menjadi suatu produk industri untuk memenuhi permintaan pasar, seperti industri kosmetik hingga aneka pangan.

        "Bisa gak kita olah, seperti jadi kosmetik. Jadi grade-nya agak tinggi. Cuma ada prosesnya dan kita bisa minta bantuan ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember). Coba nanti saya fikiran untuk diluar produksi. Jadi ada pengolahan lanjutan dari garam ini." kata Mensos dalam keterangannya, Rabu (21/12/2022).

        Garam Kusamba yang terkenal akan kualitasnya memiliki potensi besar untuk menguatkan perekonomian setempat. Bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kemensos membangun sistem tunnel di Desa Kusamba pada Juni 2022 lalu.

        Baca Juga: Rusia Kerahkan Rudal Balistik Antarbenua Sarmat, Menhan Ungkap Waktunya

        Tunnel dikelola oleh Kelompok Petani Garam Sarining Segara yang beranggotakan 17 orang. Hal ini sesuai dengan arahan Mensos bahwa pemberdayaan tidak selalu diberikan kepada individu tetapi bisa dikelola dalam bentuk kelompok atau wilayah.

        Instalasi 8 tunnel yang berukuran total 4 x 26 meter itu mampu menghasilkan 50 kg garam per tunnel. Ketua Kelompok Petani Garam Sarining Segara I Wayan Rena (67), mengatakan produksi garam melalui sistem tunnel lebih efisien dari segi tenaga dan waktu dibandingkan dengan produksi garam secara tradisional. 

        Baca Juga: LSI Bongkar Posisi Sulit Surya Paloh Gegara Anies Baswedan: Bertahan Jadi Penerus Jokowi atau Berbalik Jadi Antitesa

        Per Agustus 2022, garam Kusamba dengan sistem tunnel telah dipanen sebanyak dua kali. Limbahnya sendiri terjual sampai 40 jerigen berisi masing-masing 35 liter dengan harga Rp90.000 per jeriken. Garamnya terjual sebanyak 130 kg. Sementara, garam kotor untuk pakan ternak terjual Rp1.500 per kg. 

        Baca Juga: Amien Rais Koar-koar 'Kekuatan Besar' di Balik Tak Lolosnya Partai Ummat, Sindiran Jokowi Alus: Paling Enak Emang Kambing Hitamkan Istana

        Permintaan garam Kusamba tidak hanya datang dari wilayah Bali. Wilayah lain seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung juga tercatat sebagai wilayah yang sering meminta pasokan garam khas pulau Dewata tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: