Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Aksi Gila Ukraina Dibongkar Mantan Komandan: Ada Niat Ledakkan Bendungan Utama

        Aksi Gila Ukraina Dibongkar Mantan Komandan: Ada Niat Ledakkan Bendungan Utama Kredit Foto: Reuters/Angkatan Bersenjata Ukraina/Iryna Rybakova
        Warta Ekonomi, Washington -

        Pasukan Ukraina mempertimbangkan untuk meledakkan bendungan pembangkit listrik tenaga air besar yang membentang di Sungai Dnieper di Wilayah Kherson Rusia, lapor Washington Post, Kamis (29/12/2022). 

        Keterangan yang mengutip seorang mantan komandan Ukraina itu menerangkan bahwa itu bertujuan melumpuhkan pasukan Moskow yang mempertahankan kota Kherson.

        Baca Juga: Presiden Ukraina Klaim Telah Menang Lawan Rusia

        Pengungkapan itu datang meskipun Kiev memperingatkan bahwa penghancuran fasilitas itu akan menjadi "bencana berskala besar".

        Berbicara kepada surat kabar itu, Mayor Jenderal Andrey Kovalchuk, mantan kepala Komando Operasi Selatan Ukraina, menggambarkan upaya Kiev untuk memukul mundur pasukan Rusia yang telah ditempatkan di tepi kanan Dnieper dengan memotong rute pasokan mereka. Untuk tujuan ini, Ukraina berulang kali menembaki beberapa penyeberangan, menggunakan rudal HIMARS buatan AS, klaim Kovalchuk.

        Dia juga dikabarkan mempertimbangkan untuk membanjiri sungai dengan menyerang pembangkit listrik tenaga air Kakhovka.

        Jenderal tersebut mengklaim, seperti dilansir Post, bahwa pasukan Kiev “bahkan melakukan serangan uji coba dengan peluncur HIMARS di salah satu pintu air.” Tujuan dari 'eksperimen' ini adalah untuk "melihat apakah air Dnieper dapat dinaikkan cukup untuk menghalangi penyeberangan Rusia tetapi tidak membanjiri desa-desa terdekat."

        Mantan komandan menggambarkan tes itu sebagai "berhasil", tetapi memutuskan untuk melakukan serangan seperti itu hanya jika tidak ada pilihan lain yang tersisa.

        Pasukan Rusia akhirnya mundur dari Kherson di belakang Sungai Dnieper pada awal November. Pada saat itu, Menteri Pertahanan Sergey Shoigu menjelaskan bahwa serangan berulang Ukraina terhadap bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka menimbulkan risiko serius bagi militer dan warga sipil.

        Seandainya upaya untuk meledakkan bendungan berhasil, "area yang luas" bisa saja banjir dan pasukan di sana bisa saja terputus dari sisa pasukan Rusia.

        Pada akhir Oktober, Moskow mengimbau PBB untuk mencegah Ukraina menghancurkan bendungan tersebut. "Provokasi mengerikan" ini dapat mengakibatkan ribuan warga sipil tewas, kata Rusia saat itu.

        Di bulan yang sama, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengklaim bahwa Moskow diduga menanam bom di bendungan tersebut. Dia mengklaim pada saat itu bahwa “meledakkan bendungan akan berarti bencana berskala besar.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: