Nggak Kapok! Djarot PDIP Makin Menjadi-jadi Sentil Menteri NasDem: Kalau Memang Gentle, Mengundurkan Diri Dong
Usai pernyataannya kemarin soal evaluasi menteri NasDem memicu keributan, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat seolah tak kapok menyentil kubu Surya Paloh. Kali ini, ia terang-terangan meminta dua menteri NasDem mundur jika memang memiliki sikap gentle.
"Itu lebih gentle (untuk mengundurkan diri). Ya sebab apa? sebab, rupanya, mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan Pak Jokowi, termasuk yang disampaikan adalah sosok antitesis pak Jokowi," ujar Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (3/1/2022).
Baca Juga: Djarot Saiful Hidayat Kembali Terang-terangan Sindir Nasdem: Kalau Gentle, Ya Mundur Sajalah…
Adapun, menteri yang dimaksud adalah Menteri Pertanian (Mentan) Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
Dalam mengevaluasi menterinya, Djarot melihatnya berbasis kinerja. Namun partai tempat kedua menteri tersebut bernaung juga menjadi pertimbangan, mengingat Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) yang kerap disebut sebagai antitesa Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle, betul sudah seperti itu (mengundurkan diri), akan lebih baik, untuk menteri menterinya (Nasdem) lebih baik mengundurkan diri," ujar Djarot.
Selama ini Partai Nasdem bertahan dengan mengusung perubahan. Djarot khawatir, jika Nasdem berkuasa, maka ada peluang besar mereka tidak akan melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh pemerintahan Jokowi.
"Apa yang dikerjakan Pak Jokowi selama 10 tahun yang sudah seperti ini, ini akan tidak berlanjut kepada masa pemerintahan sesudahnya, siapapun presidennya. Ini kan yang menjadi pertanyaan kita," ujar Djarot.
Presiden Joko Widodo disebut memberikan sinyal akan adanya reshuffle kabinet sebelum pergantian tahun. Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, mengaku masih akan tetap berprasangka positif kepada kepada Presiden Jokowi.
Ia menekankan, Presiden Jokowi sejak awal sampai saat ini merupakan sosok yang sangat dekat dengan Partai Nasdem. Ali berpendapat, kalaupun kader-kader dirasa tidak cakap dan terkena reshuffle, tentu Nasdem akan menerima keputusan itu.
"Jokowi sahabat Nasdem, kami selalu berpikir positif apapun keputusannya, tidak akan mengubah apapun dengan Jokowi," kata Ali kepada Republika, Jumat (23/12/2022).
Ali mengingatkan, Nasdem akan senantiasa menghargai keputusan Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet selama ini. Sebab, ia berpendapat, keputusan untuk melakukan itu memang merupakan kewenangan mutlak dari Presiden Jokowi.
Atas kewenangan itu, lanjut Ali, tidak cuma bagi Nasdem, tapi partai-partai lain memang harus menghargai keputusan tersebut. Ia meyakini, reshuffle kabinet, jika memang dilakukan Presiden Jokowi, pasti untuk meningkatkan kinerja pemerintahan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas