Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tolak Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Kang Dedi: Kemunduran Dalam Kedewasaan Demokrasi!

        Tolak Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Kang Dedi: Kemunduran Dalam Kedewasaan Demokrasi! Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Lembur Pakuan -

        Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menilai sistem pemilu proporsional tertutup adalah sebuah kemunduran dalam perjalanan demokrasi di Indonesia.

        Menurut Kang Dedi, sistem pemilu paling ideal untuk mematangkan proses demokrasi di Indonesia adalah proporsional terbuka yang merupakan kompromi antara proporsional tertutup dan distrik.

        “Sistem proporsional terbuka ada dialektika demokrasi yang mencerminkan keterwakilan partai dan masyarakat. Sehingga sistem itu yang ideal dalam proses pematangan demokrasi di Indonesia sehingga kita akan masuk pada pematangan politik menuju sistem distrik murni,” ujar Kang Dedi Mulyadi.

        Baca Juga: Erick Thohir Jadi Publik Figur Terkuat di Pilpres 2024, Gak Nyangka Ternyata Punya 4 Basis Massa Pemilihan!

        Sebaliknya, untuk wacana kembali ke sistem proporsional tertutup justru merupakan sebuah kemunduran dalam perjalanan demokrasi di Indonesia.

        “Wacana kembali ke sistem proporsional tertutup merupakan kemunduran dalam kedewasaan kemunduran berdemokrasi sehingga publik kehilangan keterwakilannya dan partai memiliki otorisasi menentukan anggota legislatif berdasarkan kehendak pimpinan partainya. Sehingga oligarki politik akan tumbuh dengan kuat dalam sistem proporsional tertutup,” ucapnya.

        Hal tersebut, kata Kang Dedi, berimplikasi pada minat masyarakat untuk datang ke TPS akan mengalami penurunan tajam. Sebab masyarakat merasa kehilangan keterwakilannya.

        Baca Juga: Techstrong Research: Jejak Global dan Pengalaman Pengembang jadi Kriteria Penting dalam Pemilihan Perusahaan Cloud

        “Bahkan dalam pemilu yang digabung antara pemilihan presiden dan pemilihan legislatif, orang memiliki kecenderungan memilih presiden saja tanpa memilih legislatif,” kata politisi yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: