Geger! Refly Harun Nggak Setuju Ganjar Pranowo Disebut Lakukan Politik Uang Soal Relawan Bagi-bagi Sembako: Suka-suka Dia! Tapi....
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dituding melakukan politik uang dan melakukan curi start kampanye setelah beredar luas video pihak yang mengatasnamakan relawan dirinya mendatangi warga dan membagikan sembako.
Mengenai tudingan ke Ganjar soal politik uang dan curi start kampanye ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengaku tak setuju jika Ganjar disebut melakukan politik uang atau curi start kampanye.
“Saya ingin melihatnya dari good governance, saya mengatakan tidak keduanya,” ungkap Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Senin (9/1/23).
Bukannya tanpa alasan, sama dengan Anies yang ia anggap tak melanggar apa pun soal kunjungan ke daerah yang munculkan lautan manusia, Refly menilai Ganjar tak bisa dihukum oleh Bawaslu soal bagi-bagi sembako karena belum jadi peserta pemilu atau Pilpres.
Ganjar menurut Refly punya kebebasan dan tak melanggar terkait ketentuan pemilu yang diatur Bawaslu.
“Karena Ganjar Pranowo itu belum ditetapkan sebagai peserta pemilu, suka-suka dia lah mau bagi-bagi sembako dsb,” ungkapnya.
Yang perlu dipermasalahkan dari bagi-bagi sembako ini menurut Refly bukan kegiatannya itu sendiri tetapi adalah sumber dana yang digunakan untuk membagi dana tersebut.
Bagaimanapun, kegiatan tersebut mengatasnamakan sosok Ganjar Pranowo yang mana harus ada kejelasan dan penjelasan dari Ganjar langsung.
“Tapi yang jadi pertanyaan adalah kalau bagi-bagi sembako atas nama Ganjar tersebut maka kita pertanyakan dari mana sumber dananya,” jelasnya.
Refly menjelaskan bahwa Ganjar Pranowo saat ini adalah sosok yang memangku jabatan publik yang mana harus jelas segala sumber dana yang berkaitan dengannya termasuk kegiatan relawan yang menggunakan namanya.
Menurut Refly, seorang pejabat publik siapa pun itu, rawan melakukan yang namanya suap ataupun gratifikasi sehingga harus jelas soal dana yang mengatasnamakan dirinya.
“Sepanjang dia pejabat publik maka harus dipertanyakan dananya dari mana, kalau dari kantong sendiri maka harus disebutkan, kalau dari pihak lain sebutkan juga, kenapa? Karena kalau dia pejabat publik dia potensi dianggap menerima suap, sogok atau gratifikasi,” ungkapnya.
Karenanya menurut Refly sangat penting untuk transparan mengenai kejelasan dana yang relawan keluarkan karena menyangkut nama Ganjar sendiri, terlebih menurut Refly hal serupa terjadi di banyak tempat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: