Disebut Lebih Realistis Jadi Capres Daripada Puan, Ganjar: Siapa Saja Boleh Menilai!
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo enggan mengomentari pidato politik Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, yang ditafsirkan para pengamat politik ditujukan untuk mendukung Puan Maharani sebagai calon presiden (capres).
Meski ditafsirkan demikian, beberapa pengamat politik juga menyarankan agar PDIP mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Pasalnya, Eks Anggota DPR itu dinilai lebih realistis ketimbang Puan.
Baca Juga: Jokowi Beri Arahan dalam Rakornas Kepala Daerah, Ganjar: Akan Kami Bantu!
Menanggapi hal itu, Ganjar menilai siapa saja berhak menafsirkan pidato politik Megawati yang disampaikan dalam puncak Hari Ulang Tahun PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, pada Selasa (10/1/2023) lalu.
"Siapa saja boleh menilai," kata Ganjar singkat usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, (17/1/2023).
Ganjar menyerahkan sepenuhnya keputusan partai politik pada Megawati selaku ketua umum. Dia menilai, urusan PDIP sepenuhnya menjadi urusan Megawati.
"Itu urusan PDI Perjuangan, nanti urusannya dengan Bu Mega," katanya.
Di sisi lain, dia juga mengaku tidak mengetahui namanya muncul dalam bursa capres Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dipelopori Golkar, PAN, dan PPP.
Baca Juga: Stabilitas Politik Jawa Tengah Baik Jelang Pemilu 2024, Ganjar Pranowo: Sudah Dewasa
"Kata siapa?" tanya dia.
Sementara itu, dalam pidato politiknya di HUT PDIP ke-50 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023) lalu, Megawati Soekarnoputri mengaku dirinya memiliki hak prerogatif untuk menentukan capres yang akan diusung partainya.
Pasalnya, hak prerogatif ketua umum partai telah ditentukan berdasarkan hasil kongres. Oleh sebab itu, dia menegaskan memiliki kewenangan untuk memilih capres PDIP di tahun 2024 nanti.
"Saya ketum terpilih di kongres partai sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikanlah ketum terpilih hak prerogratif siapa yang akan dicalonkan," kata Megawati dalam pidato politiknya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto, menyebut DPW dan DPD partainya sempat mengusulkan beberapa nama capres untuk diusung dalam kontestasi Pilpres 2024 nanti.
Di antaranya, Yandri menyebut nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, perbedaan tersebut sengaja dimunculkan untuk mengetahui kandidat capres mana yang lebih banyak diusulkan para kadernya.
Kendati demikian, Yandri mengaku PAN tidak bisa mengusung capres sendiri. Pasalnya, partai yang diketuai oleh Zulkifli Hasan itu belum memenuhi ambang batas presidential threshold.
"Sembilan tadi, nama-nama yang disebut DPW dan DPD. Deklarasi Ganja, ada juga deklarasi Anies. Kalau Bang Zul kan minta semua DPW DPD, minta termasuk nama lain. PAN nggak bisa sendiri, itu saja masalahnya," kata Yandri pada Selasa, (20/12/2022).
Kendati demikian, Yandri menegaskan deklarasi tersebut hanya terjadi di sebagian DPW dan DPD. Dia menyebut, DPP PAN 100 persen mendorong Zulkifli Hasan sebagai capres tahun 2024.
"Kalau Ganjar kan ada sebagian, kalau Anies sebagian. Kalau Bang Zul kan 100 persen. Ada kemungkinan nanti Bang Zul diusung," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: