Cak Nun Sebut Dirinya ‘Kesambet’ Saat Samakan Presiden Jokowi dengan Firaun, Yusuf Muhammad: Setan, Dajjal dan Jin yang Disalahkan!
Kredit Foto: 2045 TV
Pegiat media sosial Yusuf Muhammad mempertanyakan alasan Cak Nun menyebut dirinya sedang kesambet saat menyamakan Presiden Jokowi dengan Firaun.
Menurut Yusuf, ini sama saja ‘mengkambing hitamkan’ setan, jin, dajjal ketika ia telah berbuat kesalahan.
“Cak Nun yang menyamakan Jokowi sebagai Firaun akhirnya Cak Nun pun berhasil mempermalukan diri sendiri,” kata Yusuf melansir dari 2045 TV, Jumat (20/01/23).
“Cak Nun pun mengaku kesambet setelah videonya viral yang menyamakan Jokowi dengan Firaun dan dari sini sudah bisa ditebak bahwa lagi-lagi yang disalahkan adalah setan Dajjal dan Jin. Nah kalau sudah begini terus setannya mau menyalakan siapa coba?” tambahnya.
Dia juga mempertanyakan alasan Cak Nun yang menurutnya tak ada angin, tak ada hujan tiba-tiba berkata seperti itu.
“Ya kita tahu bagaimana video ucapan Cak Nun tersebut viral di berbagai media sosial mulai dari media sosial Twitter, Facebook, Instagram, Tik Tok dan bahkan juga di banyak media sosial lainnya,” kata dia.
“Jadi dalam video yang beredar luas tersebut Cak Nun ini diduga telah melakukan penghinaan terhadap Presiden Jokowi dengan menyamakannya sebagai Firaun,” tambahnya
“Ya coba bayangkan saja, parah sekali kan yang gak ada angin, gak ada hujan, tapi tiba-tiba Pak Jokowi disamakan dengan Firaun,” jelasnya.
Menurut dia, perkataan ini sudah sangat parah sekali. Padahal ya Cak Nun sudah dianggap sebagai tokoh agama oleh banyak kalangan masyarakat.
“Tapi melihat apa yang disampaikan Cak Nun ini ya menurut saya sudah sangat-sangat keterlaluan bahkan juga tidak beradab dan jauh dari cerminan seorang tokoh agama,” katanya.
“Yang menurut saya pula ini bukan lagi sebuah kritikan, tapi ini sudah masuk kategori penyebaran hoax, ujaran kebencian dan juga penghinaan terhadap Presiden Jokowi,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty