Pernah Terima Penghargaan Boston Club, Anies Bisa Jadi Boneka Amerika Serikat?
Bakal calon presiden (bacapres) Partai NasDem disebut pernah menjadi anak emas elit Amerika. Hal ini yang membuat Anies Baswedan diduga bakal menjadi boneka Amerika jika terpilih menjadi presiden.
Ungkapan tersebut dinyatakan oleh Presiden Haidar Alwi Institute (HAI), Haidar Alwi dalam perbincangannya di kanal YouTube Kanal Anak Bangsa.
"Tahun 2009, Anies Baswedan mendampingi SBY untuk dapat penghargaan dari Boston Club," ujar Haidar Alwi. Menurutnya, Boston Club adalah proyek pembaruan Amerika Serikat dalam rangka new world order era yang dibiayai oleh kongomerasi Yahudi. Boston Club disebut Haidar sebagai klub sosial paling bergengsi di Amerika Serikat.
"Mereka adalah elit politik, pengacara top, hingga pengusaha papan atas. Akess Anies tidak datang begitu saja, bukan karena koneksinya tapi dipersiapkan AS yakni alumni AFS pertukaran pelajar," kata Haidar.
"Anies itu pernah jadi anak emas elit politik AS," imbuhnya lagi. Saat ditanya apakah mungkin Anies menjadi boneka Amerika Serikat, Haidar mengamininya.
"Menurut saya iya, jelas [jadi boneka] itu tadi," tuturnya. Pada perbincangan lain, politkus seniot Zulfan Lindan menyebutkan bahwa Anies Baswedan menjadi pemangku gelar golden boy of America selanjutnya.
Namun dia menyebutkan berbeda dengan SBY, Anies jadi Golden Boy of America dalam konteks yang positif. Menurutnya, Anies bersama Panglima TNI Andika Perkasa bisa menguntungkan Amerika Serikat.
"Kita lihat bahwa dua kali Andika ini melalukan latihan bersama dengan Marinir AS, padahal enggak ada angin enggak ada hujan, ini pasti ada apa," kata Zulfan.
"Kemudian Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta enggak pernah kunjungan ke Rusia, China, berarti Amerika Serikat melihat ini memang ya the second golden boy," imbuhnya.
"Tetapi itu salah enggak? ya enggak salah? yang pertama [SBY] kan bicara pahit yang sekarang [Anies] manis,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Boyke P. Siregar