Tak Sejalan Sama Anies Baswedan, Masyarakat Jadi Ogah-ogahan Dukung Kubu Megawati: Resistensinya Tinggi
Direktur Riset dan Program Algoritma, Fajar Nursahid menyoroti bagaimana PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia mendapatkan masalah serius jelang Pilpres 2024.
Dirinya mengungkapkan bahwa kedua partai politik tersebut mendapatkan penolakan masyarakat paling tinggi. Hal ini sepertinya dengan sikap politik kedua partai tersebut.
Awalnya, pihaknya mengajukan pertanyaan kepada responden berupa, 'Partai politik apa yang paling tidak akan Anda pilih?'. Sedangkan elektabilitas parpol diketahui dengan mengajukan pertanyaan, 'Jika pemilu legislatif dilakukan hari ini, partai politik apa yang akan Anda pilih?'.
Hasil Survei yang digelar pada akhir Desember 2022 ini mendapati PDIP sebagai parpol dengan tingkat resistensi publik tertinggi, yakni 17,3 persen. Kendati begitu, partai yang dikomandoi Megawati Soekarnoputri ini berhasil mendulang elektabilitas 22,1 persen.
Parpol dengan tingkat resistensi publik tertinggi kedua adalah PSI, yakni 5,5 persen. Sedangkan elektabilitas partai pimpinan Giring Ganesha ini hanya 0,2 persen. Urutan ketiga ditempati oleh PKS dengan tingkat resistensi publik 4,5 persen. Adapun elektabilitas PKS mencapai 4,2 persen.
"Ini adalah sebuah peta yang mungkin menggambarkan kutub-kutub corak partai. Beberapa partai yang ideologis itu lumayan tinggi resistensinya," kata Fajar memaparkan hasil surveinya di sebuah hotel di Jakarta, Senin (23/1/2023).
Baca Juga: Jokowi Dikabarkan Mau Balas Dendam Sama Megawati, Elite PDIP: Upaya Mengadu Banteng
Fajar mengungkit kemungkinan besar hal ini terkait dengan sikap politik yang berseberangan dengan Anies Baswedan, khususnya yang ditunjukkan oleh PSI.
PSI sendiri diketahui punya delapan kader di DPRD DKI Jakarta, dan selalu lantang mengkritik kebijakan mantan menteri pendidikan itu.
Baca Juga: Macam Nyinyirin Proyeknya Jokowi, Cuitan Mendalam Anies Baswedan Disoroti: Halus Banget Mainnya...
"Loyalis Anies, misalnya, tidak akan memilih PSI. Itu yang mungkin menjadi penjelas bagaimana resistensi terjadi dalam konteks partai politik," kata Fajar.
Survei Algoritma Research and Consulting ini dilaksanakan pada 19-30 Desember 2022. Survei ini melibatkan 1.214 responden yang terbagi secara proporsional secara nasional. Margin of error hasil survei ini kurang lebih tiga persen, dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar