Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pandemi Jadi Biang Bengkaknya Utang Era Jokowi, Pendukung Anies: Hanya Pembenaran, Seperti Biasa...

        Pandemi Jadi Biang Bengkaknya Utang Era Jokowi, Pendukung Anies: Hanya Pembenaran, Seperti Biasa... Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Helmi Felis menyorot tajam bagaimana membengkaknya hutang negara pada era Joko Widodo alias Jokowi.

        Dirinya tak keheranan saat Staf Khusus Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo menyalah pandemi atas hal tersebut.

        Baca Juga: Isu DPW PPP Jakarta Dirombak Gegara Dukung Anies, Mardiono Dikuliti Habis: Ingatlah Pengorbanan Haji Lulung...

        Menurutnya, hal tersebut hanyalah pembenaran semata untuk kegagalan pembangunan ekonomi yang dilakukan Jokowi.

        “Prastowo lakukan pembenaran dan seperti biasa, PANDEMI jadi ‘alibi’,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Senin (23/1/2023).

        Padahal kata Helmi, pada periode pertama Jokowi, utang luar negeri Indonesia sudah tinggi. Sedangkan masa itu belum pandemi.

        “Padahal periode 1 gak ada pandemi, hutang dan ekonomi udah jelek,” terangnya.

        Baca Juga: Perpanjangan Masa Jabatan Kades Kian Disoroti, Jokowi Diwanti-wanti: Korupsi Bisa-bisa Makin Tinggi!

        Ditambah lagi, penjelasan Prastowo melalui cuitannya di Twitter menurutnya tidak releval. Grafik yang ditautkan, tidak nyambung dengan hal yang dipersoalkan.

        “Lalu keluarkan grafik-grafik yang gak ada hubungan dengan yang dikritik off topic. Pembenaran untuk kaum dungu yang akalnya gak sanggup kritis,” cetusnya.

        Diberitakan sebelumnya, Prastowo mengapresiasi kritik Ketua Umum Partai Demokrat AHY, tapi menurutnya kritik itu tidak memperhatikan konteks, dan hanya terjebak pada angka-angka.

        Baca Juga: Tak Sejalan Sama Anies Baswedan, Masyarakat Jadi Ogah-ogahan Dukung Kubu Megawati: Resistensinya Tinggi

        “Sayang kritik @PDemokrat ahistoris, terjebak pada angka, bukan kondisi faktual yang dinamis. Di situ esensinya. Kita bahas,” ungkapnya dikutip fajar.co.id, Senin (23/1/2023).

        Soal utang yang disebut sangat besar, Prastowo tidak menampik. Walau demikian, ia menyebut rasio utang sudah turun di tahun 2022.

        “Betul bahwa posisi utang akhir 2022 Rp 7.733,99 T. Besar ya? Iya! Sdh sy jelaskan konteks dan reasoning di atas. Kue ekonomi dan produktivitas kita pun membaik. Rasio utang sdh turun dari 40,74% di 2021 menjadi 39,57% di 2022,” jelasnya.

        Baca Juga: Jauh Sebelum Cak Nun, Wacana Jokowi Tiga Periode Ternyata Dicap Hasrat Firaun: Ingin Melanggengkan Kekuasaan...

        Ia bilang negara mesti optimis. Beda dengan rumah tangga yang makin tua makin tidak produktif.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: