Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bantu Tekan Angka Inflasi Nasional, SYL: Semua Sektor Minus, Pertanian Naik!

        Bantu Tekan Angka Inflasi Nasional, SYL: Semua Sektor Minus, Pertanian Naik! Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan, sektor pertanian terbukti mampu menurunkan inflasi dalam kontribusinya membangun perekonomian nasional. Dia menuturkan, dalam tiga tahun terakhir, sektor pertanian mampu menahan laju angka inflasi.

        Hal tersebut dia katakan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2023 dengan tema "Memperkuat Sektor Pertanian sebagai Pengendali Inflasi dalam Menghadapi Krisis Pangan Dunia" di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (25/1/2023).

        Baca Juga: Buka Rakernas Kementan, Wapres Instruksikan Mentan Ciptakan Terobosan Produk Pertanian

        Adapun kegiatan tersebut dihadiri langsung dan dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI, K.H Ma'ruf Amin. Dalam hal ini, Ma'ruf Amin juga berkesempatan memberikan arahannya dalam pembangunan sektor pertanian di tahun 2023.

        "Inflasi terendah itu karena pertanian membangun kontribusi yang sangat besar tiga tahun ini, ada datanya. Semua (sektor) minus, pertanian yang naik," beber Syahrul dalam Rakernas Kementerian Pertanian di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (25/1).

        Dia menuturkan, pada saat masa orde baru, ekspor komoditas pertanian tidak pernah berada di atas 15 persen. Dalam tiga tahun ini, kata Syahrul, ekspor di sektor pertanian meningkat dalam tiga tahun terakhir.

        "Kontribusinya Rp616 triliun. Sekarang 2022 naik lagi. Artinya rakyat cukup patuh pada negara, pemerintah. Alhamdulillah," katanya.

        Di sisi lain, Syahrul juga menegaskan bahwa nilai tukar petani (NTP) naik dari angka 99 persen menjadi 109 persen. Pun begitu pula dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah berada di angka 104 sampai 105.

        "Kita bertekad, tantangan ini nggak ringan di 2023. Oleh karena itu, kehadiran Bapak Wakil Presiden saya kira, dengan senyuman, dengan satu sapaan, saya rasa anak-anak kita ini, pejuang-pejuang kita akan berada di lapangan, bergelut dengan matahari, panas, dan hujan, dan itu yang kami lakukan," tegasnya.

        Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan, inflasi di Indonesia masih berada pada batas terkendali. Pada Desember lalu, inflasi Indonesia bisa dikendalikan pada angka 5,51%. Berdasarkan kinerja tersebut, dia memberi apresiasi bagi kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Di bawah kepemimpinannya, ketersediaan pangan terjaga.

        "Saya memberikan apresiasi kepada Menteri Pertanian. Indonesia bisa menjaga produktivitas pangan nasional di saat tantangan yang begitu besar," ungkap Ma’ruf saat membuka kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2023, di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Rabu (25/1).

        Menurutnya, tantangan penyediaan pangan ke depan makin berat. Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir, sekarang dunia dihadapkan pada tantangan dampak perubahan iklim dan iklim ekstrem yang sangat sulit diprediksi. Selain itu, tekanan geopolitik dunia turut menyebabkan harga pangan makin mahal dan menyebabkan terjadinya krisis pangan global.

        Baca Juga: Ngaku Grogi di Hadapan Ma'ruf Amin, SYL Ungkap Janjinya di Rakernas Pertanian: Maaf Pak Wapres...

        "Beban pertanian kita sangat berat. Kita harus bisa menyediakan pangan untuk lebih dari 275 juta jiwa. Stabilitas produksi dan harga pangan menjadi kritikal dan harus terus dijaga," jelas Ma’ruf.

        Untuk itu, Ma’ruf meminta semua kalangan untuk bekerja sama demi meningkatkan produktivitas pangan nasional. Dirinya percaya, dengan kerja sama semua pihak, masalah produksi bisa diatasi. Ma’ruf pun meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membuat terobosan demi peningkatan produktivitas pangan.

        "Sektor pertanian menjadi salah satu sektor unggulan kita untuk mengantisipasi krisis dan juga mengendalikan inflasi. Jadi, pemenuhan kebutuhan pangan menjadi sebuah keniscayaan," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: