Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemdikbudristek Bangga Film Nasional Kembali Wakili Indonesia di Festival Kelas Dunia

        Kemdikbudristek Bangga Film Nasional Kembali Wakili Indonesia di Festival Kelas Dunia Kredit Foto: Okezone
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tujuh karya sinema pendek Indonesia secara membanggakan tercatat ikut serta pada ajang Clermont Ferrand International Short Film Festival 2023, di Paris, Perancis.

        Dari ketujuh film pendek tersebut, tiga di antaranya merupakan jebolan kompetisi produksi (kompro) yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) berjudul Ride to Nowhere (tahun 2021), Toya dan Roh Seninya (tahun 2022), serta Teh Tawar untuk Akong (Tahun 2022).

        Sedangkan judul film pendek lainnya yakni Dancing Colors, Bawang Merah Bawang Putih, Jamal, dan Nusa Antara.

        Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek Hilmar Farid mengatakan, kemampuan film-film nasional unjuk gigi di pentas internasional makin memacu kementeriannya untuk terus memperkuat ekosistem perfilman Indonesia.

        “Sehingga selalu muncul produksi film-film berbobot dan mengedukasi dari para sineas di Tanah Air. Di sini pemerintah, dalam hal ini Kemdikbudristek, akan berupaya memfasilitasi sineas itu agar dapat menuangkan pemikiran kreatifnya,” ujar Hilmar, Kamis (26/1/2023).

        Kemudian, andilnya karya sinema Indonesia dalam festival internasional membuktikan kualitas setara hebatnya dengan negara lain yang telah berpengalaman memproduksi filmnya.

        Hilmar menuturkan, ikut partisipasinya film pendek pada kancah dunia berpengaruh besar dalam menunjukkan karakter Indonesia sebagai bangsa kaya budaya dan etika masyarakatnya kepada negara-negara di dunia melalui karya seni.

        "Saya apresiasi semangat sineas Indonesia untuk kontribusi karya berkualitasnya meski kita semua beberapa tahun terakhir diuji situasi pandemi Covid-19. Ternyata kegigihan memberi karya hebat yang mampu mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional selalu berkobar,” ucap Hilmar.

        Terakhir Hilmar mengemukakan, selama dua tahun terakhir dalam keadaan pandemi justru film Indonesia kerap menuai pujian dan pengakuan amat besar dari dalam maupun luar negeri sekaligus disabetnya berbagai penghargaan oleh sineas nasional.

        Guna informasi, ketujuh film pendek Indonesia yang lolos seleksi Clermont Ferrand International Short Film Festival 2023 dapat disaksikan di event Indonesian Entourage: The Spice Route Shorts melalui situs www.shortfilmwire.com/en/2023/events pada 31 Januari mendatang.

        Keberhasilan pada festival internasional di Perancis kali ini mengulang hal yang sama ketika lima film Indonesia juga masuk dalam perhelatan Busan International Film Festival (BIFF), di Korea Selatan, Oktober tahun lalu.

        Prestasi kabar sinema Tanah Air juga diukir aktris senior kenamaan Christine Hakim yang ikut bermain dalam film internasional berjudul The Last Of Us.

        Film dibintangi Christine Hakim tersebut telah ditayangkan di Los Angeles, Amerika Serikat, 9 Januari lalu, di kanal HBO serta HBO Max dan mampu meraup 5,7 juta penonton saat penayangan perdana.

        Christine Hakim ikut berperan dalam film episode kedua The Last of Us yang syutingnya berokasi di salah satu univeritas di Jakarta. Aktris Indonesia lainnya Yayu Unru tercatat juga ikut bermain dalam film The Last of Us episode kedua tersebut.

        Torehan peran yang digapai Christine Hakim dalam film internasional tersebut membuat dirinya difasilitasi Kemdikbudristek untuk menghadiri gala premier filmnya di Amerika Serikat.

        Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemdikbudristek Ahmad Mahendra menyampaikan, pihaknya bakal komitmen selalu mendukung para sineas nasional dalam karya produksinya demi kepentingan seni budaya Indonesia di level global.

        “Ini merupakan dukungan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media dalam mengapresiasi para aktris dan sineas Indonesia yang telah berkarya serta membawa nama baik Indonesia di dunia internasional,” papar Mahendra.

        Sekadar inftormasi, wujud fasilitas serupa dari Kemdikbudristek juga pernah disematkan kepada insan sinema Tanah Air lain guna menghadiri penayangan filmnya di beberapa festival internasional.

        Sebut saja di beberapa film seperti, 108 days dan Evacuation of Mama Enola yang masuk dalam Sundance Film Festival, di Amerika Serikat, serta International Film Festival Rotterdam (IFFR), di Belanda.

        Kemudian juga diikuti film lain yaitu Like and Share, Sri Asih, Deadly Love Poem, Mayday! Mayday! Mayday! dan The Myriad of Faces of The Future Challengers, yang masuk dalam International Film Festival Rotterdam 2023.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: