Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ternyata Orang Denmark Juga Keganggu dengan Tindakan Politikus Garis Keras yang Bakar Al-Qur'an

        Ternyata Orang Denmark Juga Keganggu dengan Tindakan Politikus Garis Keras yang Bakar Al-Qur'an Kredit Foto: Reuters/Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen
        Warta Ekonomi, Copenhagen -

        Pembakaran Al-Qur'an oleh politikus Swedia-Denmark Rasmus Paludan mendapat kecaman dari orang-orang yang tinggal di Denmark. Warga mengungkapkan kekesalan mereka atas tindakan pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras) pada Jumat (28/1/2023).

        Tindakan pembakaran Al-Qur'an ini terjadi beberapa hari setelah Paludan melakukan aksi serupa di luar Kedutaan Besar Turki di Ibu Kota Swedia, Stockholm. Paludan mendapatkan izin dari polisi setempat untuk melakukan aksi tercela itu.

        Baca Juga: Terendus Sosok yang Bekingi Pembakaran Al-Qur'an Oleh Politikus Garis Keras Swedia

        Seorang ilmuwan Denmark, Ane Andresem (35 tahun) mengatakan, tindakan yang dilakukan Paludan telah membuat orang kesal. Menurut Andresem, perbuatan Paludan tidak masuk akal.

        "Jadi menurut saya apa yang dia lakukan tidak masuk akal. Secara hukum, dia dapat melakukan apa pun yang dia inginkan, dia dapat mengatakan apa pun yang dia inginkan, tetapi bukan berarti semua hal yang dia lakukan itu benar. Saya bukan Muslim, tapi saya bisa melihat umat Islam frustrasi," kata Andresem, dilaporkan Anadolu Agency, Minggu (29/1/2023).

        Andresem mengatakan, tindakan seperti Paludan di Swedia, Norwegia, dan Denmark diizinkan untuk melindungi kebebasan berekspresi. Seorang pengusaha Denmark berusia 51 tahun Dorchemie Svain menggambarkan Paludan sebagai orang gila. Svain mengatakan, sangat tidak masuk akal mengapa polisi dan negara mengizinkan Paludan melakukan aksinya.

        "Jika (pembakaran Al-Qur'an) itu memprovokasi orang-orang ini, Anda tidak akan melakukannya. Mengapa Anda melakukan ini? Saya pikir Anda tidak boleh melakukannya. Mengapa Anda melakukannya jika perilaku seperti itu membuat orang marah atau kesal?" kata Svain.

        Warga Denmark lainnya yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan, aksi Paludan akan menimbulkan masalah. Sementara Presiden Komunitas Muslim Denmark, Mohamed Nehme mengatakan, umat Islam bertindak bijak dalam menghadapi tindakan provokatif ini.

        "Kami terluka, tap kami tidak bereaksi. Kitab suci kami, Al-Qur'an, ada di hati kami. Tidak ada yang bisa mencabutnya dari hati kami," kata Nehme.

        Baca Juga: Buntut Pembakaran Al-Quran, Loyalis Habib Rizieq Serbu Kedubes Swedia: Penoda Agama, Usir Mereka!

        Sementara itu, sekelompok Muslim di Denmark pada Minggu berkumpul di luar Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen untuk memprotes pembakaran salinan Al-Qur'an.

        Duta Besar Turki untuk Kopenhagen, Riza Hakan Tekin, perwakilan dari organisasi non-pemerintah, warga negara Turki dan asing ikut berpartisipasi dalam aksi protes tersebut. Ayat-ayat Al-Qur'an dibacakan dalam aksi tersebut.

        “Kami mengutuk perilaku biadab yang tidak sesuai dengan martabat manusia ini. Selain itu, kami mendorong semua intelektual, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, awak media, dan orang-orang berakal sehat yang percaya pada hukum dan hak asasi manusia, yang peduli pada iman dan perdamaian sosial, untuk bereaksi dan mengambil inisiatif melawan serangan keji ini," kata pernyataan bersama para pengunjuk rasa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: