Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lakukan Stock Split, Apa Tujuan Bank Mandiri?

        Lakukan Stock Split, Apa Tujuan Bank Mandiri? Kredit Foto: Bank Mandiri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) direncanakan akan melakukan pemecahan nilai saham alias stock split dengan rasio 1:2. Dengan demikian, satu saham seharga Rp250 per lembar akan berubah menjadi dua saham dengan harga Rp150 per lembar. Adapun saham yang terlibat dalam aksi korporasi ini mencakup Saham Seri A Dwiwarna yang hanya dapat dimiliki oleh negara dan Saham Seri B yang dapat dimiliki oleh masyarakat.

        Sekretaris Perusahaan, Rudi As Aturridha, mengungkapkan bahwa Bank Mandiri melakukan stock split karena dilatarbelakangi oleh dua alasan. Alasan pertama adalah peningkatan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan meningkatkan jumlah saham beredar, sedangkan alasan yang kedua adalah memperluas distribusi kepemilikan saham sehingga mencapai trading range yang optimal.

        Baca Juga: Cetak Rekor Tertinggi, Total Aset Bank Mandiri Tembus Rp1.992,6 Triliun!

        “Kedua tujuan tersebut dapat dicapai tanpa mengubah jumlah modal ditempatkan atau modal disetor penuh. Dengan adanya peningkatan transaksi dan pelaksanaan stock split, diharapkan harga saham Bank Mandiri di pasar bisa lebih tinggi daripada nilai teoritis,” jelas Rudi dalam keterangan resmi, Jakarta, Senin, 6 Februari 2023.

        Sebelum melancarkan aksi stock split, bank pelat merah itu harus menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terlebih dahulu. Mengutip dari sumber yang sama, diketahui bahwa rapat tersebut akan dilaksanakan pada 14 Maret 2023 mendatang. Selanjutnya, pada tanggal 20 Maret 2023, Bank Mandiri baru akan merilis persetujuan terkait pelaksanaan stock split secara resmi.

        Baca Juga: Incar Investor Ritel, MIDI Lakukan Stock Split 1:10

        Rangkaian agenda pemecahan nilai saham ini dilanjutkan dengan permohonan pencatatan saham tambahan atas saham stock split ke BEI pada 21 Maret 2023 dan persetujuan BEI terhadap permohonan tersebut pada 28 Maret 2023. Lalu, pengumuman jadwal stock split akan dipublikasikan di situs web IDX pada 4 April 2023.

        “Dua hari bursa sebelum recording date, yakni 6 April 2023, ditetapkan sebagai hari terakhir perdagangan dengan nilai nominal lama, baik di pasar reguler maupun pasar negosiasi. Sementara itu, satu hari sebelum recording date alias tanggal 10 April 2023 ditetapkan sebagai awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru,” tambahnya.

        Baca Juga: Sepanjang Tahun 2022, Kinerja Saham Bank Mandiri Melejit 41,3%

        Selanjutnya, pada 11 April 2023, Daftar Pemegang Saham (DPS) dan rekening efek yang berhak atas saham hasil stock split akan ditentukan. Rangkaian kegiatan ini ditutup pada 12 April 2023 dengan dimulainya perdagangan saham dengan nominal baru di pasar tunai.

        Baca Juga: Berkat Duet Maut SuperApp-nya, Bank Mandiri Kebanjiran Cuan di 2022

        Sebagai informasi tambahan, jumlah saham sebelum stock split berada di angka 46.666.666.666 lembar. Setelah pemecahan nilai saham dilakukan, kuantitas saham Bank Mandiri pun bertambah menjadi 93.333.333.332.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: