Di Depan 40 Diplomat Asing, Amerika Buka-bukaan Soal Balon Mata-Mata China: Punya Kemudi Normal?
Amerika Serikat mengadakan pengarahan ke pada diplomat asing dari 40 negara untuk berbagi informasi mengenai balon mata-mata China yang memasuki wilayah udara AS pada akhir Januari.
Seorang pejabat senior dan diplomat pada Selasa (7/2/2023) mengatakan, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman pada Senin (6/2/2023) memberikan pengarahan kepada hampir 150 diplomat asing di 40 kedutaan.
Baca Juga: Jenderal Amerika Kaget Ukuran Balon Mata-Mata China 60 Meter: Bayangkan Beratnya
Sementara Kedutaan AS di Beijing mengumpulkan diplomat asing pada hari Senin dan Selasa untuk mempresentasikan temuan AS tentang balon mata-mata tersebut. Pengarahan yang dilakukan oleh Sherman pertama kali dilaporkan Washington Post. Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut.
"Kami ingin memastikan bahwa kami berbagi (informasi) sebanyak mungkin dengan negara-negara di seluruh dunia yang mungkin juga rentan terhadap jenis operasi ini," kata pejabat senior tersebut yang berbicara dengan syarat anonim.
Pejabat itu mengatakan, Kementerian Luar Negeri mengirim misi AS ke seluruh dunia untuk berbagi informasi tentang insiden balon itu kepada sekutu dan mitra.
Dalam pengarahan di Beijing, AS menyampaikan informasi untuk menunjukkan bahwa balon yang memasuki wilayah udara AS bukan balon penelitian cuaca seperti yang dikatakan Beijing. Tetapi balon itu adalah sebuah pesawat yang digunakan untuk spionase. Washington mengatakan, balon itu dikendalikan oleh militer China, yaitu Tentara Pembebasan Rakyat.
Para diplomat di pengarahan Beijing mengatakan, mereka mendapatkan informasi bahwa panel surya pada balon membutuhkan lebih banyak tenaga daripada balon cuaca.
Selain itu, jalur penerbangannya tidak sesuai dengan pola angin alami. Pejabat AS mengatakan balon itu dilengkapi dengan kemudi dan baling-baling.
"Berdasarkan pengarahan AS, pemahaman kami sendiri tentang balon semacam itu dan fakta bahwa China sejauh ini menolak menyebutkan nama perusahaan atau entitas yang memiliki balon ini, kami merasa sulit untuk percaya bahwa itu adalah balon cuaca sipil," kata diplomat pertahanan Asia yang berbasis di Beijing.
Informasi itu mirip dengan apa yang dibagikan Pentagon kepada wartawan sejak akhir pekan lalu. Pentagon mengatakan, balon itu adalah bagian dari armada udara China yang juga melanggar kedaulatan negara lain.
The Washington Post melaporkan, analis masih belum mengetahui ukuran armada balon. Namun seorang pejabat AS mengatakan telah ada "puluhan" misi balon mata-mata sejak 2018 dan balon tersebut menggunakan teknologi yang disediakan oleh perusahaan swasta China.
Baca Juga: Titik Balik Sejarah Mata-Mata Dunia dari Balon Pengintai China, Kok Bisa?
Munculnya balon mata-mata China di atas wilayah udara Amerika Serikat pekan lalu menyebabkan kemarahan politik di Washington. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan perjalanan ke Beijing karena kemunculan balon mata-mata itu.
Sebuah jet tempur Angkatan Udara AS menembak jatuh balon mata-mata China di lepas pantai Carolina Selatan pada Sabtu (4/2/2023), atau seminggu setelah balon itu pertama kali memasuki wilayah udara AS.
China mengatakan itu adalah balon cuaca yang terbang ke wilayah udara AS dan merupakan "insiden yang tidak terduga dan terisolasi". China mengutuk penembakan dan menuduh Amerika Serikat bereaksi berlebihan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: