Anggota Kunci NATO Marah Saat Dituduh Barat Ikut-ikutan Bantu Militer Rusia
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu telah menolak tuduhan bahwa Ankara membantu Rusia melewati sanksi Barat dengan menyediakan produk teknologi.
Komentarnya muncul setelah Amerika Serikat dilaporkan memperingatkan Turki agar tidak memasok Moskow dengan apa pun yang dapat membantunya berperang di Ukraina.
Baca Juga: Turki dan Suriah Makin Terpuruk Gara-gara Gempa Terbaru
Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin (21/2/2023), Cavusoglu diminta untuk mengomentari kekhawatiran Washington bahwa Turki dapat mengekspor barang-barang teknologi ke Rusia yang melanggar sanksi Barat.
Menteri luar negeri mengklaim bahwa, sementara Moskow dan Ankara baru-baru ini melihat peningkatan perdagangan bilateral, negara itu tidak akan membiarkan “sanksi AS dan UE ditembus melalui Turki.”
“Tidak benar bahwa produk seperti elektronik dan sebagainya yang digunakan dalam industri pertahanan diekspor ke Rusia oleh kami,” katanya, seraya menambahkan bahwa Ankara telah meminta mitra AS dan Eropa untuk berbagi informasi apa pun yang dapat mengarah ke pelanggaran apapun sehingga mereka bisa ditangani.
Cavusoglu mencatat bahwa, sejak dimulainya konflik Ukraina, Turki “telah mengambil sikap tegas” terhadap permusuhan dan tidak mengizinkan kapal perang apa pun melewati Bosphorus.
Awal bulan ini, Reuters melaporkan bahwa AS telah memperingatkan Ankara bahwa mereka dapat menghadapi hukuman jika memutuskan untuk mengekspor bahan kimia, microchip, dan produk lain ke Rusia yang berpotensi digunakan untuk keperluan militer.
Sejak dimulainya operasi militer Moskow di Ukraina pada Februari 2022, negara-negara Barat telah menerapkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia, antara lain melarang penjualan teknologi sensitif dalam upaya melumpuhkan ekonominya.
Baca Juga: Mengerikan! Pasukan Ukraina Mutilasi Tentara Bayaran, Investigator Top Rusia Ungkap Hal Ini
Pada akhir Desember, Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa "perang sanksi penuh" Barat telah gagal menyebabkan keruntuhan ekonomi nasional.
Turki menentang pembatasan Barat terhadap Rusia tetapi mengatakan tidak akan membiarkan mereka dielakkan di wilayahnya. Ankara telah berulang kali mendorong kedua belah pihak untuk terlibat dalam pembicaraan damai sambil menawarkan layanan mediasinya.
Itu juga memainkan peran penting dalam menengahi kesepakatan biji-bijian untuk membuka blokir ekspor pertanian melalui Laut Hitam dari Rusia dan Ukraina Juli lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto