Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Utang Indonesia Terus Meroket Tinggi, Rezim Jokowi Semakin Dikuliti: Heran, Kok Masih Dipuja-puja...

        Utang Indonesia Terus Meroket Tinggi, Rezim Jokowi Semakin Dikuliti: Heran, Kok Masih Dipuja-puja... Kredit Foto: Instagram/Dokter Tifa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat Media Sosial Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa kembali memberikan kritikan pedasnya untuk Joko Widodo alias Jokowi.

        Kali ini dirinya menyoroti bagaimana mantan gubernur itu membawa kenaikan signifikan pada utang negara yang dimiliki oleh Indonesia. Jokowi diketahui setidaknya telah meroketkan utang sebesarĀ 189,5 persen.

        Baca Juga: Walau Diterpa Isu Ferdy Sambo hingga PSSI, Masyarakat Masih Puas Dipimpin oleh Jokowi

        Hal ini membuatnya keheranan karena masih ada yang memuja-muji sosok dari Jokowi atas kinerjanya.

        "Saya heran, masih saja ada orang-orang goblok yang memuja-muja orang ini," sentil Dokter Tifa dikutip dari unggahan twitternya, @DokterTifa (22/2/2023).

        Menurut Dokter Tifa, orang yang memuji Jokowi justru memiliki latar pendidikan tinggi. Dari gelar sarjana sampai Professor.

        "Dan di antara orang-orang goblok itu herannya bergelar Sarjana, Doktor, bahkan Profesor," tukasnya.

        Baca Juga: Hancurkan Ekosistem Industri Rokok, Kadin Jatim Ogah Dukung Jokowi Revisi PP 109/2012

        Sebelumnya, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini menyebut, perkembangan utang pemerintah pusat di era Presiden Jokowi 2014 hingga November 2022 mengalami lonjakan hingga 189,5 persen.

        Beban utang tersebut diprediksi akan menjadi tantangan yang berat bagi kepemimpinan Presiden berikutnya.

        Baca Juga: PKS Siap Umumkan Jagoaannya Guna Dapatkan Kursi Jokowi, Akankah Anies Baswedan Dapat Dukungan Lagi?!

        Kenaikan utang pemerintah yang sangat signifikan, dikatakan Didik kian meningkat saat pandemi Covid-19. Penumpukan utang ini pun diyakininya akan mengkhawatirkan bagi keberlanjutan APBN kedepan.

        Baca Juga: Harta Kekayaan Tiba-tiba Meroket Tinggi, Pejabat Pajak Era Jokowi Dikuliti: Sudah Berulang Kali...

        Posisi utang tersebut bertambah Rp57,55 triliun jika dibandingkan dengan posisi utang pada Oktober 2022 yang sebesar Rp 7.496,7 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: