Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Aduh! Pasar China Baru Dibuka Kembali, Kekayaan Jack Ma Malah Merosot Rp47 Triliun!

        Aduh! Pasar China Baru Dibuka Kembali, Kekayaan Jack Ma Malah Merosot Rp47 Triliun! Kredit Foto: Twitter/China News Service
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miliarder Jack Ma harus merasakan kekayaannya turun USD3,1 miliar (Rp47,3 triliun). Penurunan kekayaan ini disebabkan oleh saham Alibaba yang terseret lebih rendah lagi karena kekhawatiran baru atas prospek pertumbuhan perusahaan.

        Saat ini, Forbes memperkirakan kekayaan Ma bernilai USD23,6 miliar (Rp360 triliun). Namun, sejak saham Alibaba mencapai HKD122 pada bulan Januari lantaran pembukaan kembali China setelah Covid serta persetujuan peraturan dari rencana pendanaan Ant Group membantu meningkatkan sentimen investor, optimisme tersebut memudar karena laju pemulihan permintaan konsumen China belum sekuat yang diharapkan.

        “Meskipun pabrik telah melanjutkan produksi dan orang-orang kembali bekerja, masih belum ada keinginan yang kuat untuk membeli barang seperti pakaian dan produk kecantikan,” kata Shawn Yang, direktur pelaksana di perusahaan riset Blue Lotus Capital Advisors yang berbasis di Shenzhen.

        Baca Juga: Jack Ma Ketangkap Basah Lagi di Australia, Ternyata Oh Ternyata, Ada Kisah Mendalam di Baliknya!

        Melansir Forbes di Jakarta, Senin (27/2/23) terlebih ditambah dengan kekhawatiran tentang potensi erosi margin karena perang harga baru yang terjadi di sektor e-commerce yang membebani sentimen.

        Saham perusahaan e-commerce yang terdaftar di Hong Kong turun 5,3% pada hari Jumat, meskipun berhasil menambah pendapatan sebesar 2% yang naik menjadi 247,8 miliar yuan (USD35,9 miliar atau Rp548 triliun) untuk kuartal Desember.

        Menurut rilis pendapatan perusahaan, pertumbuhan terutama didukung oleh penjualan dari unit internasionalnya, yang naik 18% year-on-year. Bisnis perdagangan intinya di China, termasuk pendapatan dari situs belanja Taobao dan Tmall, sebenarnya turun 1%.

        Chief Executive Alibaba Daniel Zhang yang pada bulan Desember secara pribadi mengambil alih unit komputasi awan perusahaan berjanji untuk memenangkan kembali posisi yang hilang. Selama panggilan analis hari Kamis, dia menunjuk ke peluang masa depan dari teknologi baru seperti AI generatif, yang secara teori akan membutuhkan lebih banyak daya komputasi dan permintaan yang lebih tinggi untuk layanan cloud.

        “Jadi bagi kami, sebagai vendor cloud, menurut saya cerita itu baru saja dimulai,” katanya.

        Sementara itu perusahaan juga telah bergabung dalam perlombaan China untuk mengembangkan versi lokal ChatGPT yang bertaruh bahwa chatbot percakapan akan mengarah pada peluang pertumbuhan baru.

        “Saya pikir [AI generatif] pasti juga akan transformatif dan menciptakan pengalaman baru dan format konsumsi baru,” kata Zhang selama panggilan analis, sambil mengesampingkan pertanyaan tentang perang harga dan pengeluaran subsidi. “Kami akan terus mencari dan mendorong terobosan teknologi baru untuk membuka batas baru dalam perdagangan dan bisnis,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: