Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        3 Hari Pascakebakaran Depo Plumpang, Mensos Risma Fokus Beri Layanan Psikososial bagi Para Korban

        3 Hari Pascakebakaran Depo Plumpang, Mensos Risma Fokus Beri Layanan Psikososial bagi Para Korban Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) selama pascakejadian. Risma menegaskan, pihaknya akan melakukan pendataan korban anak yang kehilangan orang tuanya saat kebakaran melanda Depo Pertamina Plumpang di Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) sekira pukul 20.20 WIB.

        "Kita belum selesai karena bukan hanya saat, pascabencana saja, kita juga akan menangani psikisnya. Nantinya kita harus assessment dulu takutnya nanti ada anak kehilangan orang tuanya," kata Mensos Risma usai memimpin Kegiatan Doa Bersama Lindungi Bangsa dari Bencana di Kantor Kementerian Sosial, Senin (6/3/2023).

        Baca Juga: Depo Pertamina Plumpang Terbakar, 15 Orang Tewas Puluhan Luka-luka, Kemensos Terjunkan Tim Tagana

        Risma menceritakan, beberapa waktu lalu saat kejadian tangki di kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami kebakaran pada 29 Maret 2021, ada anak kehilangan orang tua. Risma menyebut dirinya sempat tak sengaja menemukan anak korban kebakaran tangki kilang minyak Balongan di halte arah Kantor Kementerian Sosial.

        "Saat itu saya mau berangkat ke kantor pagi jam 6. Ada anak kecil di halte karena saya nggak bisa berhenti akhirnya saya kemudian minta Tim Reaksi Cepat (TRC) kami cek itu siapa ternyata dia anak korban kebakaran kilang minyak di Indramayu," cerita Risma.

        Anak tersebut, kata Risma, sampai ke Jakarta menumpang truk beberapa kali. "Dia cerita, dia naik menumpang truk hingga sampai di sini. Saat itu sempat dirawat di balai kami, tetapi kemudian keluarganya ambil," ucapnya.

        Sebelumnya, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Robben Rico hadir langsung mengecek distribusi kebutuhan logistik bagi warga terdampak, pada Sabtu (4/3/2023). Melalui Tagana (Taruna Siaga Bencana), Kemensos segera melakukan asesmen, terutama untuk kelompok rentan, yakni anak–anak, lanjut usia, dan penyandang disabilitas.

        Asesmen dilakukan untuk mengetahui secara akurat kebutuhan korban terdampak seperti kebutuhan dasar (makanan, minuman, dan pakaian) dan kebutuhan shelter sementara berupa tenda pengungsian.

        "Saat kejadian bencana kami langsung melakukan asesmen cepat dengan teman–teman Tagana. Berdasarkan hasil asesmen per jam 12 malam, kami sudah meluncurkan dari Gudang Induk Bekasi, bantuan logistik untuk para penyintas atau korban terdampak," ujar Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Adrianus Alla dalam keterangannya, Sabtu (4/3/2023).

        Hingga Sabtu (4/3/2023), Kemensos telah menurunkan 30 personel Tagana, 8 personel Task Force Tagana, dan 10 Tim Pelopor Perdamaian, untuk melakukan asesmen, mengelola dapur umum, dan menyalurkan bantuan logistik sementara berupa 500 paket makanan siap saji, 304 paket makanan anak, 100 lembar kasur, 150 lembar selimut, 50 kidware, dan 4 tenda serbaguna yang dikirimkan dari Gudang Induk Bekasi.

        "Aktivitas Tagana yang sudah dilakukan di sana adalah mengelola dapur umum dengan kapasitas 1000 bungkus makanan siap santap per sekali masak untuk kebutuhan warga. Kedua melakukan asesmen lebih lanjut keluarga terdampak khususnya korban, baik korban jiwa maupun luka–luka yang nanti kami evaluasi dan validasi, apakah bisa diberikan santunan ahli waris," kata Adrianus.

        Baca Juga: Pemerintah Beri Bansos Pangan Jelang Ramadan 2023, Mensos Risma Siapkan Data Penerima

        Selain memberikan bantuan logistik, Kemensos akan memberikan bantuan pendampingan psikososial kepada korban terdampak selama tanggap darurat. Pendampingan ini akan dilakukan oleh Kemensos melalui Sentra "Handayani" Jakarta, bersama–sama dengan Direktoran PSKBA dan PSKBSNA, serta lembaga–lembaga terkait seperti perguruan tinggi dan Perhimpunan Psikologi Indonesia.

        "Untuk selanjutnya pada saat masyarakat sudah berada di lokasi pengungsian, kemudian kebutuhannya sudah terpenuhi kami akan lanjutkan dengan layanan dukungan psikososial dan trauma healing," kata Adrianus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: