Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Pemindahan Depo Pertamina, Menko PMK Muhadjir Beda Pendapat dengan Erick Thohir

        Soal Pemindahan Depo Pertamina, Menko PMK Muhadjir Beda Pendapat dengan Erick Thohir Kredit Foto: Kemenko PMK
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan saat ini pemerintah masih mencari solusi seusai kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

        Diketahui, terdapat opsi pemindahan depo di tempat lain atau relokasi terhadap warga Tanah Merah yang mendiami kawasan sekitar depo Pertamina Plumpang.

        Baca Juga: Kemiskinan Ekstrem 0 Persen Malinau, Menko PMK: Tetap Perlu Kerja Keras, Stunting Masih Tinggi

        "Pak presiden sudah menugaskan Pak Erick Menteri BUMN, dan Pak Gubernur untuk mencari alternatif. Sekarang kan masih dipertimbangkan, banyak pilihan kan. Apakah relokasi atau kah deponya yang harus pindah, itu nanti hitung-hitung lah," ujar Muhadjir usai melaksanakan Peluncuran Permenko No 7 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru di Kantor Kemenko PMK, Rabu (8/3/2023).

        Terkait pilihan pemindahan Depo Pertamina atau relokasi warga, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan berbeda pendapat.

        Baca Juga: Menko PMK Sebut Kemiskinan Ekstrem 0 Persen Dapat Selesaikan Stunting

        Erick berpendapat sebaiknya Depo Pertamina dipindahkan, sementara Luhut menilai warga yang perlu direlokasi.

        Menanggapi hal tersebut, Muhadjir menyebut perbedaan pendapat antarmenteri merupakan sesuatu yang biasa.

        "Ya biasa lah, beda," ucap Muhadjir.

        Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan Depo Pertamina Plumpang akan dipindahkan. Menurut rencana, depo akan dipindahkan ke lahan milik PT Pelindo dan mulai dikerjakan pada akhir 2024.

        Baca Juga: Anies Jadi Tameng, Warga Tanah Merah Ogah Direlokasi dari Depo Pertamina Plumpang: Ada IMB, Kami Bayar Pajak!

        Erick mengatakan, pembangunan Depo baru di lahan milik PT Pelindo membutuhkan waktu hingga 3,5 tahun. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan rencana penerapan buffer zone di sekitar depo.

        "Pembangunannya membutuhkan waktu 2 sampai 2,5 tahun, artinya masih ada waktu 3,5 tahun," ucap Erick.

        Baca Juga: Tujuh Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Masih dalam Proses Identifikasi di RS Polri

        Untuk sementara waktu, rencananya Pertamina akan menjamin penyewaan rumah bagi korban kebakaran ini.

        "Kita pastikan akan penyewaan rumah bagi mereka serta mendorong dan membantu kehidupannya untuk beberapa bulan ke depan sampai ada kepastian keputusan lainnya," bebernya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: