Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Surya Paloh Sudah Restui AHY Jadi Cawapres Anies Baswedan, Kok PKS Maunya Sandiaga Uno?

        Surya Paloh Sudah Restui AHY Jadi Cawapres Anies Baswedan, Kok PKS Maunya Sandiaga Uno? Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan hingga saat ini masih belum memutuskan sosok yang akan diajaknya menjadi pendamping di Pilpres 2024. Seperti diketahui, Eks Gubernur DKI Jakarta itu dibebaskan memilih cawapres oleh Koalisi Perubahan yang digawangi NasDem, Demokrat, dan PKS.

        Terkait hal ini, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan kembali kebebasan Anies menentukan cawapres, termasuk jika ingin menggandeng Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

        Baca Juga: Anies Baswedan Terus Disalahkan Soal Kebakaran Depo Pertamina, Loyalis Singgung Quote Legendaris Ahok 'Merem Saja Pasti Untung', Simak!

        "Boleh aja. Silakan-silakan aja. Terserah Pak Anies," kata Paloh kepada wartawan, usai membuka agenda Koordinasi dan Konsolidasi Pemenangan Pemilu Partai NasDem wilayah Indonesia Timur, di Jimbaran, Bali, Selasa (7/3/2023).

        Paloh memastikan, tidak akan mengintervensi keinginan Anies jika pilihannya jatuh kepada AHY.

        "Terpenting nasionalisme harus terbangun dan terjaga secara baik. Tidak boleh diaspora," tambahnya.

        Mengenai konsolidasi, Paloh pede Anies bakal mendapat dukungan dari Bali. Meski Bali dikenal sebagai basis PDIP, dia yakin, dengan sosialisasi dan pengenalan yang baik, Anies punya peluang untuk meraup suara maksimal di Pulau Dewata.

        "Ada pepatah yang mengatakan, tidak kenal maka tidak sayang. Saya percaya pada hal itu," jelas Paloh.

        Untuk strategi kampanye di Bali, Paloh menyerahkan ke Anies. Tugas NasDem adalah memfasilitasi.

        Baca Juga: PSI Perkarakan Batas Minimal Usia Capres dan Cawapres 40 Tahun: Jangan Sampai Jadi Hambatan Potensi Anak Muda

        "Itu tugas dia, partai memfasilitasi saja," imbuhnya.

        Mendengar kabar Paloh tak keberatan Anies menggandeng AHY, Demokrat senang. Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menyatakan, sikap Paloh ini sejalan dengan keinginan kader Demokrat untuk mendorong AHY berlaga di Pilpres 2024.

        "Sejak awal, kami pengurus dan para kader mendukung dan mendoakan Ketum AHY untuk dapat berkontestasi di Pilpres 2024," ucap Herman, kemarin.

        Menurutnya, AHY punya modal besar untuk maju di Pilpres 2024 mendampingi Anies. Selain sebagai ketua umum partai, AHY juga sebagai salah satu idola kaum milenial. "Harapan ini sangat berdasar," imbuh Herman.

        Baca Juga: Pengamat Menilai Cawapres KIB Mengarah Kuat ke Erick Thohir

        Pria yang akrab disapa Kang Hero ini juga pede, AHY mampu mendongkrak elektabilitas Anies. Dia merujuk ke beberapa survei terakhir yang menunjukkan duet Anies-AHY punya elektabilitas tinggi. 

        "Apalagi jika didukung juga oleh para pimpinan partai koalisi lainnya, seperti Pak Surya Paloh," jelas dia.

        Sikap berbeda ditunjukkan PKS. PKS akan berusaha mendorong kadernya, Ahmad Heryawan alias Aher, untuk menjadi pendamping Anies. Jika Aher mentok, PKS akan mengajukan dari pihak eksternal yaitu Sandiaga Uno.

        "Kalau dari internal koalisi, PKS sudah menyodorkan Kang Aher. Jika Anies berkenan, alhamdulillah. Sedangkan dari luar koalisi, dengan Sandiaga Uno paling tinggi elektabilitasnya menurut hasil survei," papar Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri, saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin. 

        PKS menggunakan acuan duet Anies-Sandi di Pilgub DKI Jakarta 2017. Saat itu, Anies-Sandi sukses meraih kemenangan.

        "Anies-Sandi sudah pernah menang di Pilgub DKI lawan AHY dan Ahok. Dan waktu itu ketua pemenangannya Mardani Ali Sera dari PKS," ucapnya.

        Baca Juga: Ditanya Peluang Sandiaga Uno Jadi Cawapres Anies, Begini Jawaban Jubirnya

        Akan tetapi, dia memastikan PKS tidak akan mendikte Anies. PKS menyerahkan sepenuhnya keputusan final kepada Anies.

        "PKS juga menyerahkan mekanisme pencalonan cawapres ke Anies Baswedan. Terserah beliau mau dengan siapa. Yang penting menaikkan elektabilitas pasangan," tutur Mabruri.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: