- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Masih Sisa Rp2,64 Triliun, Cimory Gunakan Dana Penawaran Umum untuk Apa?
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau yang lebih dikenal dengan nama Cimory baru saja merilis laporan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana atau IPO melalui keterbukaan informasi tertanggal 14 Maret 2023 lalu. Produsen makanan dan minuman terkemuka itu diketahui baru menggunakan Rp952,70 miliar dari total dana sebesar Rp3,56 triliun.
Direktur Cimory, Bharat Shah Joshi, mengungkapkan bahwa Cimory masih mengantongi Rp2,64 triliun mengingat rencana penggunaan dana IPO tidak direalisasikan sepenuhnya. Berdasarkan keterangan resmi, Cimory baru menyalurkan dana untuk belanja guna menambah kapasitas produksi, ekspansi saluran distribusi, dan modal kerja serta operasional lainnya.
Baca Juga: Peroleh Dana Rights Issue, Semen Indonesia Habiskan Separuhnya untuk Konsolidasi Perusahaan
“Kami mengalokasikan Rp613,45 miliar untuk belanja guna menambah kapasitas produksi; Rp61,18 miliar untuk ekspansi saluran distribusi; dan Rp251,06 miliar untuk modal kerja serta operasional lainnya,” jelas Bharat dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2023.
Awalnya, Cimory dikabarkan turut menganggarkan dana untuk memberi modal kepada dua entitas anak usaha, yaitu dan PT Macroprima Panganutama dan PT Macrosenta Niagaboga. Rencananya, kedua perusahaan tersebut masing-masing akan menerima suntikan sebesar Rp892,41 miliar dan Rp713,93 miliar. Namun, karena alasan yang tidak disebutkan, rencana pemberian dana itu belum terealisasikan.
Baca Juga: Masih Sisa Rp1,98 Triliun, Adhi Karya Gunakan Dana Rights Issue untuk Apa?
“Sisa dana sebesar Rp2,64 triliun kami simpan dalam bentuk deposito berjangka, giro, dan obligasi. Kami menempatkan dana tersebut di lima bank berbeda, yaitu CIMB Niaga, Bank Permata, HSBC, Citibank, dan BCA,” tambahnya.
Baca Juga: Laba Bersih Cimory Melejit 34,21% Jadi Rp1,06 Triliun Sepanjang Tahun 2022!
Sebagai informasi tambahan, sepanjang tahun 2022, Cimory berhasil mencatatkan kenaikan laba sebesar 34,21% menjadi Rp1,06 triliun. Pencapaian tersebut didukung oleh tingginya pendapatan usaha yang menyentuh angka Rp6,37 triliun berkat penjualan produk olahan susu dan makanan konsumsi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella