Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gerindra Tegaskan Muhaimin Tak Mutlak Jadi Cawapres Prabowo Subianto, Pengamat Sebut Sosok Ini, Siapa?

        Gerindra Tegaskan Muhaimin Tak Mutlak Jadi Cawapres Prabowo Subianto, Pengamat Sebut Sosok Ini, Siapa? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pembahasan mengenai siapa Cawapres yang akan menemani Prabowo di Pilpres 2024 terus jadi sorotan. Mengenai hal ini, Nama Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar santer disebut-sebut sebagai kandidat kuat cawapres pendamping Prabowo Subianto.

        Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, ada kemungkinan Prabowo akan berduet dengan Airlangga Hartarto pada Pilpres 2024.

        “Peluang itu terbuka karena dua sosok ini termasuk orang dekat Joko Widodo,” ujar Jamiluddin, Rabu (15/3).

        Baca Juga: Biar Adil Soal 'Salah-salahan' Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Jokowi, Ahok, Anies Baswedan, Heru Budi Salah Semua!

        Namun, dia menilai Prabowo-Airlangga kemungkinan akan menemui kendala. Sebab, dalam Munas Golkar menegaskan Airlangga capres, bukan cawapres.

        “Namun bisa saja jadi sebaliknya bila Jokowi melakukan ‘intervensi’ ke Golkar dan Gerindra sehingga Airlangga rela menjadi cawapres,” imbuhnya.

        Menurut dia, harus diakui, kapasitas Airlangga cukup mumpuni. Meski elektabilitas masih perlu digenjot. Sementara itu, pengamat politik dari Unpad Firman Manan menilai cawapres untuk Prabowo masih terbuka lebar. Baik itu Cak Imin ataupun Airlangga.

        “Menurut saya ada kelebihan kekurangan sebetulnya dari keduanya,” kata Firman.

        Pertama, Cak Imin sebetulnya formulanya adanya balancing ticket. Menyeimbangkan dalam konteks Prabowo sebagai figur nasionalis dan Cak imin merepresentasikan pemimpin muslim terutama mewakili NU.

        “Walaupun kita tahu ada juga figur lain NU bukan berarti kalau Cak Imin yang dicalonkan maka NU akan solid,” tutur Firman.

        Sementara Airlangga, tambah dia, unggul soal mesin politik.

        Diketahui, selama ini Golkar salah satu partai yang sudah mapan.

        “Partai lama dan punya mesin politik yang cukup solid sehingga ada bisa intensifnya di situ,” tegas Firman.

        Tapi secara kekurangan keduanya punya kemiripan ini dalam konteks elektabilitas sebetulnya. Cak Imin dan Airlangga belum memberikan kontribusi yang cukup terhadap Prabowo. “Kalau kita bicara elektabilitas,” tutup dia.

        Sebelumnya, Hashim Djojohadikusumo mengatakan sosok Ketum PKB Muhaimin Iskandar, sebagai mitra di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), tak mutlak harus menjadi cawapresnya Prabowo Subianto.

        Baca Juga: Eks Wakil Menteri Era Jokowi Beri Kesaksian Mengejutkan Soal Kinerja Anies Baswedan Selama Bertugas di DKI Jakarta: Saya Sering...

        Hashim mengatakan saat ini PKB terbuka untuk menerima usulan mengenai tokoh yang akan diusung poros koalisi itu.

        Pada saat bersamaan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan Golkar semakin mendekat dengan KIRR. (dil/jpnn)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: