Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jelang Pemilu 2024, Bagaimana Kondisi Politik Indonesia?

        Jelang Pemilu 2024, Bagaimana Kondisi Politik Indonesia? Kredit Foto: Antara/Antara/Rafiuddin Abdul Rahman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kondisi politik nasional dan pertumbuhan ekonomi merupakan dua hal yang saling memengaruhi. Menjelang pemilihan umum (pemilu) presiden dan legislatif pada Februari 2024 mendatang, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan bergerak ke arah yang lebih positif. Hal ini disebabkan oleh daya konsumsi masyarakat yang meningkat berkat adanya dorongan ketika mendekati masa pemilu.

        Data DBS Group Research mendapati Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang baik pada 2022 dan diproyeksikan akan mencapai sekitar 5% pada tahun 2023 berkat kembalinya pendorong pertumbuhan utama menjadi seperti masa pra-pandemi. Baca Juga: Punya 4 Faktor ini, DBS Nilai Wajar Indonesia Pimpin ASEAN Summit 2023

        Bertajuk ‘Indonesia’s Pivotal Role to ASEAN Economy’, DBS Asian Insights Forum 2023 memaparkan insights para pakar terkait bagaimana peristiwa politik menjadi salah satu faktor pendukung pertumbuhan berbagai sektor di Indonesia pascapandemi.

        Managing Director & Chief Economist DBS Group Taimur Baig mengatakan, di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi di mayoritas negara adidaya, Indonesia diperkirakan menjadi salah satu negara yang akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi.

        "Hal yang membedakan Indonesia dengan negara-negara lainnya adalah kondisi ekonomi Indonesia tidak serta-merta bergantung pada perdagangan global. Meskipun volatilitas global berpotensi terjadi, Indonesia memiliki ketahanan ekonomi secara substansial karena adanya resistansi makro ekonomi dan finansial," ujar Dia dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (25/3/2023). Baca Juga: Riset DBS: Masyarakat Masih Was-was dengan Ancaman Inflasi di Tahun ini

        Adapun berdasarkan atas survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, saat ini terdapat 34 nama yang menjadi kandidat calon presiden (capres) pada pemilu presiden (pilpres) 2024 mendatang. Nama Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto sudah melekat di masyarakat selama setahun ke belakang.

        Seperti yang diketahui, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan merupakan Gubernur di Jawa Tengah dan DKI Jakarta, sedangkan Prabowo Subianto merupakan merupakan Menteri Pertahanan Indonesia. Ketiga calon kandidat tersebut memiliki basis dukungan yang sangat kuat, mendominasi 75% dukungan rakyat Indonesia dalam satu tahun terakhir.

        Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi optimis bahwa hasil pemilu presiden dan legislatif, serta agenda kebijakan dari masing-masing partai tidak akan memberikan pengaruh besar pada kebijakan ekonomi nasional.

        Di samping itu, stabilitas politik Indonesia terjaga dengan nyaris tidak adanya kekerasan politik dari penyelenggaraan pemilu terdahulu.

        “Berkaca pada pemilu yang telah dilakukan sebanyak lima kali sejak awal era reformasi, mayoritas masyarakat Indonesia juga menganggap pemerintah dapat menjaga stabilitas keamanan nasional. Selain itu, para elit di dalam negeri sangat percaya bahwa politik Indonesia itu sangat cair, sehingga demokrasi dianggap sebagai satu-satunya jalan yang paling diyakini di Indonesia," kata Burhanuddin Muhtadi. Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Wamendagri Beri 2 Catatan Penting

        "Ini harus diapresiasi, para elit masih mengikuti aturan main demokrasi meski kalah dalam pemilu. Inilah yang membuat membuat elit politik dari negara tetangga cemburu terhadap kondisi politik dalam negeri yang stabil,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: