- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Panen Raya di Sejumlah Daerah, Kementan Minta Semua Pihak Waspada dan Optimalkan Penyerapan
Dalam rilisan Badan Pusat Statistik (BPS), harga gabah dan beras di sejumlah provinsi terus mengalami penurunan karena pasokan meningkat. Pemicunya, banyak daerah tengah menggelar panen raya. Diketahui, harga gabah kering panen di tingkat petani pada Maret 2023 menurun sebesar 7,65 persen dan harga gabah kering giling turun 5,99 persen (MtoM).
Mengenai hal ini, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, mengatakan bahwa penurunan terjadi karena panen raya di sejumlah sentra sudah merata sehingga produksi padi tahun ini diperkirakan cukup baik.
Baca Juga: NTP Maret Meningkat, Kementan Ungkap 3 Subsektor Pertanian Ini yang Jadi Kuncinya
"Yang pasti kami terus bekerja dan siaga mengawal panen raya tahun ini. Akan tetapi, kami juga membutuhkan dukungan dari lembaga dan pihak terkait agar penyerapan gabah berjalan optimal," ujar Kuntoro, Senin (3/4/2023).
Menurut Kuntoro, penurunan harga ini juga disebabkan di lapangan saat ini panen raya yang berlangsung di mana-mana. Dengan demikian, dia meminta adanya kolaborasi cukup kuat antarlembaga, kementerian, maupun swasta untuk sama-sama melakukan penyerapan gabah petani dengan harga acuan yang telah ditetapkan.
"Sekali lagi kami katakan semua pihak wajib waspada untuk kebutuhan stok dan untuk menyerap gabah serta menjaga harga di tingkat petani agar tetap stabil dan memberi dampak terhadap kesejahteraan petani," katanya.
Kuntoro menambahkan, saat ini kementan memiliki program jangka panjang, yakni Komando Strategi Penggilingan (Kostraling) yang berperan dalam penyerapan gabah petani di seluruh daerah. "Namun, peran Kostraling perlu mendapat dukungan dari lembaga dan pihak lain," jelasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor pertanian tetap menjadi penyokong utama bagi perekonomian nasional. Terbaru, BPS merilis kenaikan indeks kesejahteraan petani melalui nilai tukar petani atau NTP yang mencapai 110,85 atau mengalami kenaikan tinggi sebesar 0,29 persen apabila dibandingkan dengan Februari 2023. Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,53 persen atau lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang hanya 0,24 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: