Ngaku Sering Cari Takjil di Masjid UGM saat Jadi Mahasiswa Padahal Masjidnya Belum Dibangun, Ganjar Pranowo Beri Klarifikasi: Siap, Maaf...
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya memberikan klarifikasi dan mengakui ada kesalahan dalam cuitan yang dibuatnya berkaitan dengan klaim kenangan di masjid Universitas Gajah Mada (UGM).
Ganjar Pranowo sebelumnya dapat sorotan tajam karena dianggap “Ngibul” terkait cuitannya di Twitter. Ganjar mengaku punya kenangan di Masjid UGM semasa menjadi Mahasiswa termasuk mencari takjil buka puasa. Tetapi setelah ditelusuri ada ketidakcocokan antara waktu Ganjar Kuliah dan masjid tersebut berdiri hingga berujung anggapan Ganjar berbohong.
"Siap, maaf ndan kepsennya keliru. Maturnuwun koreksinya. Jaman dulu kita tarawihnya masih di Hall Gelanggang," kata Ganjar Pranowo via cuitan Twitter @ganjarpranowo, dikutip Kamis (13/4/23).
Diketahui, Ganjar membuat cuitan untuk membagikan momen dirinya salat tarawih di masjid UGM. Ia mengaku memiliki banyak kenangan dengan masjid tersebut.
Setelah ditelusuri dan dipertanyakan Warganet, ada ketidaksesuain di mana Ganjar lulus dari Fakultas Hukum di tahun 1995, sedangkan majid baru dimulai pembangunannya di tahun 1997 serta diresmikan di tahun 1999.
"Alhamdulillah di malam 18 Ramadan ini bisa salat Tarawih bareng temen-temen mahasiswa dan seluruh civitas akademika UGM. Banyak sekali kenangan yang tercecer di sini. Apalagi waktu Ramadan, sering nyari takjil di masjid ini. Hehehe," tulis Ganjar di akun media sosial Twitter miliknya.
Hal ini dikritisi sejumlah pihak salah satunya Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun yang juga Alumni UGM dan mengaku masa kuliahnya tak jauh dari masa Ganjar.
Menurutnya, semasa dia dan Ganjar berkuliah, belum ada masjid yang sekarang beridiri, bahkan dulu disebut masih berupa kuburan.
“Jadi ini kenapa saya ngakak karena saya juga saksi sejarahnya. Jadi saya Fakultas Hukum 89 dan Ganjar 87, Ganjar itu lebih lama lulus kayaknya. Sama-sama wisuda tahun 95 tapi saya Februari, Ganjar Agustus kalau tidak salah,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Rabu (12/4/23).
“Jadi memang ketika kami meninggalkan UGM, masjid kampus itu belum ada. Masih berbentuk kuburan, mohon maaf kuburan Cina,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: