Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Yang Tewas Hampir 100 Orang, Ini Sederet Fakta Ngeri Sekte Sesat di Kenya

        Yang Tewas Hampir 100 Orang, Ini Sederet Fakta Ngeri Sekte Sesat di Kenya Kredit Foto: Reuters/Joseph Okanga
        Warta Ekonomi, Nairobi -

        Sebuah sekte keagamaan yang dianggap sesat membuat gempar negara Kenya. Sebab kepolisian setempat menemukan hampir 100 jenazah di hutan Shakahola.

        Hampir seratusan korban tewas itu diduga terkait dengan ajaran sekte Good News International Church dan sudah terdoktrin oleh ajarannya.

        Baca Juga: Terkuak Cara Pemimpin Sekte Sesat di Kenya Bujuk Jemaatnya, Takut-takuti Kiamat Terjadi 15 April

        Sekte tersebut dipimpin oleh Paul Mackenzie Nthenge. Dalam doktrinnya, Paul memengarunhi pengikutnya agar tidak makan dan minum dalam waktu yang lama. “Puasa” ala Paul itu dianggap sebagai jalan untuk bertemu dengan Yesus.

        Seperti apa fakta sekte sesat tersebut? Berikut ulasannya.

        1. Jumlah korban tewas mencapai 98 orang

        Berdasarkan laporan terakhir pada Rabu (26/4/2023) waktu setempat, jumlah koban tewas dalam sekte Good News International Church mencapai 98 orang.

        Kebanyakan dari korban sekte tersebut ditemukan tewas terkubur di hutan Shakahola. Mereka diduga meninggal dunia karena tidak makan dan minum agar bisa masuk surga, seperti doktrin yang ditanamkan pemimpin sekte itu.

        2. Kebanyakan korban adalah anak-anak

        Menurut informasi dari sumber yang beredar, kebanyakan korban sekte Good News International Church adalah anak-anak.

        Hal itu dikuatkan dengan pernyataan dari Direktur Eksekutif organisasi hak asasi manusia, Haki Africa, Hussein Khalid.

        Ia menyatakan, sekitar 50 sampai 60 persen korban tewas sekte Good News International Church itu merupakan anak-anak.

        3. 300-an orang dinyatakan masih hilang

        Diduga ikut bergabung dengan sekte Good News International Church, hingga kini 311 orang masih dinyatakan hilang.

        Hal itu disampaikan petugas Palang merah Kenya, Hassan Musa. Menurut dia, dari 311 orang yang dinyatakan hilang, 150 diantaranya adalah anak-anak.

        Ia menambahkan, korban teloah dinyatakan hilling selama bertahun-tahun. Sementara pengikut sekte sesat tersebut kebanyakan adalah orang-orang Kenya, Tanzania dan Nigeria.

        4. 39 pengikut sekte ditemukan selamat

        Selain korban tewas dan hilang, ditemukan juga anggota sekte Good News International Church yang selamat.

        Hal itu diungkapkan Kepala Daerah pesisir, Rhoda Onyancha. Menurut dia, 39 orang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat di sekitar Shakahola.

        5. Pimpinan sekte pukuli anggota yang mau kabur

        Dalam kesaksiannya, anak dari anggota sekte tersebut, Issa Ali mengatakan, pemimpin sekte Good News International Church, Paul Mackenzie Nthenge tak segan memukuli anggotanya yang berusaha kabur dari Shakahola.

        Ia mengaku, ibunya adalah salah satu anggota dari sekte tersebut dan membawanya pindah ke Shakahola pada 2020.

        Ali mengungkapkan, ia terakhir kali bertemu dengan ibunya dalam kondisi yang mengenaskan. "Terakhir kali saya melihat ibu saya pada Februari. Dia sangat lemah saat terakhir saya lihat," kata Ali, dikutip AFP.

        6. Presiden Kenya turun tangan

        Banyak korban tewas maupun hilang akibat sekte Good News International Church di negaranya, Presiden kenya William Ruto sampai turun tangan.

        Ia berjanji akan membongkar habis jaringan sekte tersebut. Menurut dia, sekte sesat itu dapat dikategorikan sebagai aksi kejahatan serius dan setara dengan aksi terorisme.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: