Tak diundangnya Ketum NasDem, Surya Paloh, oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat Koalisi Besar atau koalisi pemerintah di Istana Merdeka pada Selasa (2/5/2023) lalu makin menunjukkan kerenggangan keduanya.
Sebelumnya, isu renggangnya hubungan Paloh dan Jokowi mulai berembus usai Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres). Jokowi diisukan tak suka dengan hal tersebut.
Usai 'dikacangin', kini politisi sekaligus tokoh pebisnis media tersebut keluarkan 'jurus' jitu membalas sikap Jokowi yang makin dingin ke dirinya.
Blak-blakan sebut NasDem tak dianggap lagi
Paloh tegas menyatakan bahwa dirinya paham akan sikap Jokowi yang makin membuat jarak dengan dirinya. Dia memahami perbedaan sikap politik antara dirinya dengan sang Presiden yang menjadi batu sandungan bagi hubungan mereka yang dahulu mesra bak sahabat lama.
"Saya bisa pahami itu pasti Pak Jokowi menempatkan positioning beliau barangkali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan ya dan beliau tidak menganggap lagi NasDem ini di dalam koalisi pemerintahan, untuk sementara," kata Surya Paloh di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023).
Ketemu Luhut, minta Jokowi agar netral di Pilpres 2024
Surya Paloh tak lupa juga mewanti-wanti agar sang Presiden bisa tetap netral. Hal ini diungkapkan Paloh kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, sebagaimana yang diungkap Ketua DPP Partai NasDem, Sugeng Suparwoto.
"Sejak tahun 2014 bukan sekadar pendukung, kami adalah pengusung utama, maka kami tuh ingin Pak Jokowi meninggalkan legacy yang baik. Baik secara ekonomi, politik, sosial, budaya, tata negara, dan sebagainya yang intinya, berpihak pada konstitusi dan moral politik yang baik," kata Sugeng.
Terlebih kini tampak bahwa Jokowi hanya memberikan dukungan ke Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang belakangan ini sejalan dengannya, tetapi tak beri dukungan ke Anies Baswedan. Pemandangan tersebut bagi Paloh menunjukkan bahwa sang Presiden berpolitik secara tidak sehat.
"Pak Surya melihat bahwa hal-hal yang selama ini berlangsung kalau diamati Pak Surya itu kurang sehat. Bahwa, bahkan disebut tidak sehat kalau caranya begini," lanjut Sugeng.
Sugeng juga mengungkap bahwa Surya Paloh berharap Jokowi tak cawe-cawe ke tokoh politik tertentu lantaran menunjukkan sikap yang tidak netral. "Bagaimana meng-endorse satu per satu itu menurut hemat kita tidak bagus. Dalam konteks cawe-cawe lah kalau bahasa umumnya," ungkap Sugeng memberi pandangan sang ketum partainya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: