Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Optimis Kondisi Ekonomi Kembali Pulih, Begini Target WEGE di 2023

        Optimis Kondisi Ekonomi Kembali Pulih, Begini Target WEGE di 2023 Kredit Foto: WEGE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menargetkan pada 2023 akan memperoleh kontrak dihadapi (Order Book) sebesar Rp15,63 triliun atau naik 20,07% dari realisasi sebesar Rp13,02 triliun. Target Kontrak Dihadapi tersebut terdiri dari target Kontrak Baru (New Contract) Rp 6,69 triliun dan Kontrak Lama (Carry Over) sebesar Rp 8,93 triliun.

        Komposisi perolehan Kontrak Baru 2023 direncanakan berasal dari Pemerintah 68,21%, BUMN/BUMD 13,72%, dan Swasta 18,07%. 

        “Dari komposisi tersebut, menunjukkan bahwa WEGE fokus pada proyek-proyek yang memiliki pendanaan yang kuat, jelas dan independent,” ujar Direktur Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk, Hadian Pramudita, di Jakarta, Kamis (11/5/2023). 

        Sementara target Penjualan (termasuk Penjualan Joint Operation /JO) 2023 sebesar Rp5,10 triliun naik 54,56% dari realisasi tahun 2022 sebesar Rp3,30 triliun, dengan target laba bersih mencapai Rp251,36 miliar atau naik 9,16% dari realisasi Laba Bersih 2022 Rp230,26 miliar.

        Baca Juga: Kinerja 2022 Lampaui Target, Komut Termuda SKB Food Beri Apresiasi

        Untuk pengembangan bisnis di tahun 2023, perusahaan menggelontorkan Belanja Modal (Capital Expenditure) sebesar Rp266,1 miliar, yang diperuntukkan untuk Capital Employed dan Investasi.

        “WEGE berharap dan bekerja keras agar target perusahaan 2023 dapat tercapai karena perusahaan memiliki pasar yang jelas dan independen dengan dukungan fundamental perusahaan yang sehat,” tegas Hadian. “Selain itu, kelangsungan bisnis perusahaan di tahun 2023 tetap dapat berjalan dengan baik karena WEGE memiliki proyek-proyek Carry Over sebesar Rp7,55 triliun yang dapat kami kerjakan di tahun ini,” tambahnya.

        Prospek Bisnis 2023

        Di tengah perlambatan perekonomian dunia dan memasuki tahun politik, WEGE tetap optimis kondisi ekonomi Indonesia akan kembali pulih. Prakiraan tersebut sejalan dengan naiknya mobilitas masyarakat pasca penghapusan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membaiknya prospek bisnis, meningkatnya aliran masuk penanaman modal asing (PMA),

        Serta berlanjutnya penyelesaian proyek strategis nasional (PSN). Selain itu Kementerian PUPR pun telah menyusun rencana/tahapan pembangunan infrastruktur dasar di IKN Nusantara periode 2022- 2024 dengan total anggaran sebesar Rp 43,73 triliun yang nantinya menjadi prospek bisnis bagi perusahaan

        “Untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis di tahun 2023, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan dan strategi keuangan. Beberapa strategi tersebut antara lain; World class standard di bidang implementasi QSHE, Fokus pada Quality & Safety dan No Deffect, Key Stakeholder Engagement, Talent Management dan Organisasi berorientasi konsumen, Transformasi digital pada semua fungsi dan Asset management Circle,” jelas Hadian.

        Baca Juga: Raup Rp192,1 Miliar, Pendapatan Segmen Readymix WSBP Tumbuh 145% 

        Adapun, berdasarkan Laporan Keuangan (Anaudited) per tanggal 27 April 2023 WEGE berhasil meraih pendapatan mencapai Rp727 miliar atau naik 55% YoY (Year on Year) dengan gros profit sebesar Rp47 miliar YoY atau naik 56% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

        Ada pun komposisi pendapatan WEGE pada kuartal 1/2023 ini diperoleh dari Konstruksi sebesar Rp681,57 miliar atau naik 72% YoY, dari Modular sebesar Rp31,15 miliar dan sedangkan dari Konsesi dan Investasi sebesar Rp14,71 miliar atau naik 25% YoY.

        Jika dilihat dari Rasio Keuangan, WEGE memiliki Current Ratio (CR): 1,95x, sedangkan Gros Profit Margin (GPM): 6,48% dan Debt Equity Ratio (DER): 1,21X. Hal ini menunjukan bahwa WEGE masih masuk dalam daftar aman di-charge Ekuitas Perusahaan Konstruksi yang artinya mencerminkan fundamental WEGE yang sehat dan survive.

        Menurut Hadian, untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis tahun 2023, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan dan strategi keuangan yang sesuai dengan Rencana Kegiatan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2023.

        Sementara itu, capaian Kontrak Baru hingga Maret 2023 telah mencapai Rp516 miliar, jika dikelompokkan dalam kategori tipe proyek yang terdiri dari Public Facilities sebesar 50,73%, Residential 45,89%, Office sebesar 1,76%, dan Commercial 1,62%.

        “Kami yakin target perolehan kontrak baru di tahun ini dapat tercapai karena WEGE tetap membidik proyek dari pemerintah dan BUMN disamping proyek dari swasta,” ujar Hadian optimis.

        Baca Juga: Meski Pendapatan Susut, Laba Adhi Karya Tetap Naik 18,86% pada Kuartal I-2023

        Komposisi capaian kontrak baru yang telah diperoleh tersebut antara lain: Gedung Fasilitas Pendidikan dan Laboratorium MKGI (Center of Exellence) dari BMKG sebesar Rp 247,18 miliar, Proyek Apartemen Sky House Alam Sutera sebesar Rp 237,10 miliar, Proyek Khay Ming School dengan pekerjaan MEP sebesar Rp14,90 miliar. Dari Modular dan Konsesi sebesar Rp.17,46 miliar. Dari kontrak Baru tersebut menunjukkan komposisi pasar BUMN sebesar 3,38%, pemerintah 47,84%, sedangkan dari swasta 48,78%.

        Dalam kesempatan ini Hadian juga mengutarakan jika dalam RUPST tahun ini perseroan menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 23,16 miliar atau 10% dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp230,05 miliar, dengan deviden per share (DPS) sebesar Rp2,42.

        Selain itu, perseeroan juga melakukan perubahan pengurus. Dengan memberhentikan dengan hormat Hananto Aji selaku Komisaris Utama dan mengangkat Sumadi selaku Komisaris Utama sekaligus mengangkat Suli Fatimah sebagai Komisaris serta memberhentikan dengan hormat Bambang Pramujo sebagai Komisaris kemudian mengangkat Danis Hidayat Sumadilaga sebagai Komisaris. Sedangkan untuk Jajaran Direksi diputuskan memberhentikan dengan hormat Yulianto sebagai Direktur QHSE dan Pemasaran kemudian mengangkat Dwi Purnomo sebagai Direktur QHSE dan Pemasaran.

        Sehingga dengan persetujuan RUPST hari ini, susunan Dewan Komisaris WEGE menjadi sebagai berikut:

        Dewan Komisaris

        Komisaris Utama: Sumadi

        Komisaris: Suli Fatimah

        Komisaris: Danis Hidayat Sumadilaga

        Komisaris Independen: Joseph Prajogo

        Komisaris Independen: Ance

        Direksi 

        Direktur Utama: Hadian Pramudita

        Direktur Operasi: Bagus Tri Setyana

        Direktur Operasi: Akhmadi Tricahyono

        Direktur Keuangan, Human Capital & Manajemen Risiko: Syailendra Ogan

        Direktur Quality, Health, Safety, Environment dan Pemasaran: Dwi Purnomo

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: