Menyongsong Transformasi Ekonomi, Sri Mulyani Bongkar Sejumlah Prioritas Jokowi di 2024
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membahas Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok- Pokok Kebijakan Fiskal (KEM dan PPKF) RAPBN Tahun Anggaran 2024.
Dalam rapat paripurna tersebut, Sri Mulyani menyampaikan bahwa di tengah guncangan global yang bertubi-tubi, Indonesia termasuk sedikit dari anggota G20 yang mampu tumbuh tinggi (5,4%), bahkan jauh di atas pertumbuhan global (3,7%).
"Meski optimis, kita sepakat bahwa tantangan ke depan semakin berat. Oleh karenanya, efektivitas pengelolaan kebijakan fiskal perlu terus dijaga. Kesehatan dan kesinambungan fiskal menjadi jangkar stabilitas ekonomi makro yang harus dirawat," ujar dia, dikutip Rabu (31/5/2023).
Sri Mulyani lalu mengungkapkan, arsitektur kebijakan fiskal tahun 2024 didesain untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dia berujar, reformasi fiskal secara holistik juga semakin dikuatkan.
"Tahun depan, core-tax system kita implementasikan sebagai motor perubahan optimalisasi perpajakan, diiringi penguatan sisi administrasi dan kebijakan sistem perpajakan yang lebih adil, sehat, berkelanjutan, serta berpihak kepada masyarakat dan UMKM," katanya.
Bendahara Negara itu menuturkan, prinsip spending better atau belanja berkualitas akan konsisten dilakukan melalui efisiensi belanja serta program prioritas.
Adapun dia membeberkan, sejumlah program prioritas itu antara lain di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, termasuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Program Strategis Nasional (PSN).
Tak hanya itu, lanjut Sri Mulyani, pemerintah juga memprioritaskan belanja sumber daya alam (SDA), serta perlindungan sosial (perlinsos) dan subsidi.
"Termasuk dukungan Pemilu dan Pilkada 2024 agar berjalan lancar & kondusif," imbuhnya.
Sri Mulyani melanjutkan, pemerintah juga mengenalkan serangkaian insentif untuk menstimulus investasi dan penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat luas.
"Ini merupakan upaya percepatan transformasi ekonomi untuk penciptaan nilai tambah yang tinggi, perluasan kesempatan kerja, serta penurunan emisi & efisiensi subsidi energi," jelasnya.
Tak lupa, tutur dia, defisit dan pembiayaan anggaran juga akan dikelola secara prudent dan sustainable.
"Pembiayaan inovatif dan kreatif dengan memberdayakan peran swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bantuan Langsung Tunai (BLU), Special Mission Vehicles (SMV), dan Sovereign Wealth Fund (SWF) juga terus kita dorong," pungkasnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani membeberkan, pemerintah optimis asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3-5,7% dapat dicapai pada 2024.
Menurutnya, akselerasi pertumbuhan ekonomi global dan pertumbuhan volume perdagangan dunia membuat prospek ekonomi 2024 diprediksi semakin membaik.
Baca Juga: Prasangka Baik Hingga Peringatan NasDem Soal Cawe-cawe Jokowi: Jangan Kerahkan Aparat...
"Itulah yang saya sampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI untuk memberikan tanggapan Pemerintah terhadap pandangan Fraksi atas KEM PPKF RAPBN Tahun 2024. Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada semua Fraksi DPR atas berbagai masukan dan pandangan yang diberikan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar