Opung Luhut Bilang Presiden Baru Nggak Perlu Bicara Perubahan: 'Itu Jelas Maksudnya ke Anies Baswedan!'
Wartawan Senior dari Forum News Network (FNN), Hersubeno Arief (Hersu) menyoroti soal Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan yang tegas menyebut Capres-capres tak perlu bawa narasi perubahan.
Meski Luhut tak menyebut nama, Hersu menilai apa yang disampaikan Luhut mengarah ke Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan.
“Soal aneh-aneh, belok-belok, perubahan, jelas ini yang dimaksud adalah Anies Baswedan,” ujar Hersu di kanal Youtube Hersubeno Point, dikutip Kamis (15/6/23).
Hersu menilai tak mungkin Luhut menyinggung Bacapres lainnya yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang menurutnya sudah jadi pemuja Jokowi.
Terlebih, lanjut Hersu, Anies sudah dikenal sebagai antitesa Jokowi dengan narasi perubahan yang kerap digaungkan.
“Bukan Prabowo apalagi Ganjar, karena Anies yang selama ini disebut antitesa Jokowi,” jelasnya.
Hersu juga menyoroti tidak konsistenan Luhut dalam membangun narasi. Ia menyinggung soal klaim Luhut bahwa Indonesia dalam jalur yang tepat sehingga tak perlu ada narasi perubahan dari presiden baru.
Padahal, lanjut Hersu, Luhut sebelumnya blak-blakan menyebut bangsa Indonesia belum siap membangun IKN karenannya mempekerjakan tenaga asing dalam proyek kebanggaan Jokowi tersebut.
“Dia menyatakan bahwa tadi jangan belok-belok, tapi kenapa dia pakai tenaga bule untuk mengawasi IKN,” jelasnya.
“Pernyataan Luhut ini dapat kecaman dari berbagai kalangan, dianggap menghina bangsa Indonesia, masa mengawasi pembangunan IKN saja pakai tenaga bule padahal sebelumnya Luhut mengatakan bahwa anak Indonesia bisa melakukan apa saja, jadi siapa yang aneh-aneh ini? Apakah cara berpikir seperti Luhut tak perlu kita koreksi atau ubah?” tambahnya.
“Apakah cara kita membangun kereta cepat yang pakai dana China terus membengkak, terus yang pakai APBN tak perlu dikoreksi? Ini berbahaya dong kalau tak boleh dilakukan perubahan,” tambahnya.
Sebelumnya, Luhut di acara Jakarta Geopolitical Forum 2023 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (14/6/2023) menyebut bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk jadi negara High Income.
“Sekarang kita sudah ketemu pattern (pola) untuk jadi negara high income country, itu saya kira bisa kita lakukan,” katanya.
“Jadi saya berharap siapa pun presiden ke depan harus melalukan ini, tidak usah bicara perubahanlah, bagaimana menyempurnakan, mempercepat proses ini, supaya generasi kalian juga bisa nanti melihat,” kata Luhut.
Sebelumnya juga Luhut mengungkapkan mempekerjakan pekerja asing di proyek IKN karena dianggap bangsa Indonesia belum mampu. Ia juga menegaskan itu tak perlu dipermasalahkan karena demi bangsa dan negara.
"Bangsa kita enggak bisa, ya memang enggak bisa. Kualitasnya masih kadang miring-miring. Kalau Anda lihat bangunan kita, masih banyak kualitasnya kurang bagus, tidak rapi. Kuat, tapi masih belok-belok," ucap Luhut, dikutip dari laman kompas.com, Selasa (13/6/23).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: