Dituding Penculik Hingga Pembunuh, Jawaban Prabowo Soal Isu HAM: Saya Tenang, Saya Tidak ke Mana-mana
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto angkat suara terkait isu Hak Asasi Manusia (HAM) yang kerap dikaitkan kepadanya menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal ini diungkapkannya saat menjadi narasumber dalam acara Mata Najwa, bersama jurnalis kenamaan, Najwa Shihab.
"Setiap kali eskalasi politik menghangat di Pemilu 2014, Pemilu 2019, dan belum lama ini muncul lagi isu HAM, Pak. Keterlibatan Pak Prabowo di Peristiwa 98 itu selalu muncul setiap kali menghangat. Apa tanggapan Bapak soal itu?" tanya Najwa Shihab, dilihat dalam tayangan YouTube Najwa Shihab "Ekslusif: Prabowo Subianto Bicara", dikutip Senin (3/7/2023).
Menjawab hal itu, Prabowo kemudian membeberkan keterlibatannya di panggung politik, yang telah dimulai sejak Pemilu 2024, kemudian berlanjut di Pemilu 2009, Pemilu 2014, hingga Pemilu 2019.
"Saya sudah 4 kali ikut Pemilu. Dan memang, tiap kali saya ikut, apalagi kalau angka polling saya agak bagus, ya mulai keluar HAM ini dan sebagainya. Ini saya kira dalam kehidupan politik di mana-mana itu biasa. Apalagi demokrasi liberal, lawan itu harus kita turunkan popularitasnya, harus kita istilahnya apa ya kalau bisa dijelek-jelekin terus, supaya tidak bisa muncul," jawab Prabowo.
Menteri Pertahanan (Menhan) era Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut mewajarkan adanya isu yang memojokkan dirinya. Ia menjelaskan fenomena demikian juga terjadi di banyak negara, termasuk di Amerika Serikat.
Prabowo mengakui jika isu HAM yang kerap menimpanya merupakan bagian dari risiko sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ke-22 ini pun mengaku tenang dalam menghadapi isu yang menimpanya.
"Saya anggap ya ini risiko saya sebagai prajurit. Saya telah melaksanakan tugas saya dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan sumpah saya. Saya pertaruhkan nyawa saya berkali-kali untuk Republik, untuk rakyat. Jadi, saya tenang, saya tidak ke mana-mana," tegas dia.
Lebih lanjut, Prabowo menjawab tudingan yang menyebutnya pernah berupaya mengkudeta, menculik, hingga membunuh. Atas hal itu, ia menyinggung soal demokrasi.
"Ini kan demokrasi. Kalau rakyat percaya semua tudingan-tudingan itu, ya rakyat nggak usah pilih saya. Selesai kan?" ungkap Prabowo.
Meski mengaku tenang, Prabowo mengungkapkan jika isu dan tudingan itu memang mengganggunya. Apalagi, hal tersebut merupakan bagian dari sejarah masa lalu yang kelam dan cukup menyakitkan.
"Ini saya kira narasi yang akhirnya kita bicara masa lalu. Ini 30 tahun yang lalu dan sebagainya. Memang ini sesuatu yang tidak enak dan itu mengganggu saya. Tenang, tapi ya itu harus hadapi itu risiko seorang prajurit," jawabnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Almas
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: