Cara Menentukan Harga Jual Produk di Bisnis Kuliner, Ternyata Nggak Boleh Asal-Asalan!
Semua pebisnis kuliner membutuhkan waktu untuk menentukan harga jual produk. Hal ini tidak boleh dilakukan asal-asalan karena akan sangat memengaruhi para keuntungan bisnis. Tetapi, produk yang terlalu mahal juga bisa membuat konsumen pergi.
Sehingga diperlukan persiapan yang matang dan mengetahui faktor-faktor apa saja untuk menentukan harga jual produk ini.
Baca Juga: Cara Mudah Memahami Product Matrix, Ilmu Wajib di Bisnis Kuliner!
Oleh karena itu, mengutip YouTube Foodizz Channel, berikut pricing factors untuk menentukan harga jual produk!
1. Biaya produksi
Biaya produksi adalah hal yang paling penting dan mendasar untuk mengetahui harga jual produk. Menghitung biaya produksi pastinya membutuhkan banyak item yang perlu diperhatikan.
Setiap menu pastinya memiliki biaya produksi yang berbeda, mulai dari bahan baku, saus, bumbu, dan lainnya. Selain itu, biaya packaging, alat makan, biaya bahan baku terbuang dan lain sebagainya juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, harga jual produk di setiap menu nya pasti berbeda.
2. Kompetitor
Setelah menghitung biaya produksi dan biaya bahan baku, cek harga dari kompetitor yang bisnisnya sejenis dengan bisnis kamu. Lihatlah mereka menjual dengan harga berapa.
3. Sensitivitas
Kemudian perhatikan sensitivitas dari konsumen. Jika harga yang kamu tawarkan terlalu mahal, maka konsumen akan beralih ke kompetitor karena mereka memiliki banyak pilihan.
4. Target market
Namun, jika positioning atau target market kamu berada di level menengah ke atas, menaikkan harga pun tidak menjadi masalah karena sudah seharusnya kamu menawarkan nilai lain dari sekadar produk.
5. Pajak
Pajak juga bisa menjadi masalah bagi konsumen jika kamu tidak menentukan margin yang seimbang. Pasalnya, konsumen bisa kecewa jika harga di menu dan di bill yang sudah termasuk pajak sekian persen membuat harganya jauh lebih mahal. Jadi, perhatikan baik-baik ya!
Strategi Menentukan Harga Jual Produk
1. Cost Plus Pricing
Strategi ini dapat membuat bisnis kamu sudah pasti untung meski hanya sedikit. Karena kamu dan vendor bisa saling berhitung bersama soal bahan baku. Sehingga, ketika harga bahan baku sedang naik, kamu tidak terlalu merugi.
2. Competitive Pricing
Competitive pricing adalah kondisi di mana harga yang ditentukan pebisnis tidak jauh dari harga kompetitor.
3. Price Skimming
Price skimming adalah strategi yang biasanya dilakukan produsen gadget. Seperti iPhone yang setiap kali mengeluarkan produk baru, harganya akan selangit tetapi seiring turun dengan kehadiran produk baru lainnya.
4. Penetration Pricing
Penetration pricing cocok untuk bisnis yang baru terjun di pasaran dengan cara diskon, buy one get one, buy two get one, dan lain sebagainya agar konsumen tertarik mencoba dan membeli produk kamu.
Menentukan harga jual produk bukanlah perkara yang mudah. Bahkan, untuk menurunkan atau menaikkan harga juga memiliki risiko. Misalnya, mobil Mercy yang biasanya dipatok harga Rp1 miliar akan dijual Rp100 juta. Citra yang telah dibangun perusahaan akan jatuh, bukan?
Jadi, berhati-hatilah dalam menentukan harga jual produk karena itu akan menjadi wajah bisnis kamu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: