Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Menghadapi Pesaing Bisnis yang Lebih Ramai, Jangan Panik Segera Lakukan Ini!

Cara Menghadapi Pesaing Bisnis yang Lebih Ramai, Jangan Panik Segera Lakukan Ini! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Tetapi dalam bisnis kuliner, bisa jadi memang pesaing lebih sukses dan lebih ramai dari bisnis kita. Apalagi jika produk yang dijual mirip di area yang sama. Jadi sudah pasti persaingannya ketat banget.

Tetapi, apa ya kira-kira yang membuat pesaing atau tetangga kita lebih ramai dari bisnis kita sendiri? Nah, ini dia PR besarnya yang harus segera kita pecahkan. Mengutip YouTube Foodizz Channel, berikut 8 cara menghadapi pesaing bisnis yang lebih ramai!

Baca Juga: Cara Membuat Logo yang Menjual untuk Bisnis Kuliner, Ini Tahapan Panjang Agar Tidak Dicatut Pebisnis Lain!

1. Pelajari kekuatan pesaing dan kekurangan kita

Kumpulkan berbagai informasi dan data untuk dianalisa tentang kekuatan pesaing. Bahkan kalau bisa tanya tukang parkirnya kenapa tempatnya ramai. Kamu juga boleh kirim orang untuk membeli dan melakukan analisa.

Kemudian, analisa social media mereka, cek postingan, program, dan lain sebagainya. Apakah mereka beriklan atau pake influencer, kamu juga harus cari tahu.

Kemudian cek produk, layanan dan harga yang sering mereka tampilkan. Lalu, bandingkan dengan bisnis kita, evaluasi kembali apa yang menjadi titik lemah kita hingga mengapa konsumen lebih memilih pesaing.

2. Cari tau alasan penting kenapa konsumen datang

Cek komen-komen konsumen mereka di social media, analisa komen konsumen di Google Business mereka. Lalu, lakukan survey ke konsumen dengan menggunakan pihak ketiga atau mahasiswa.

Analisa konsumen di komentar delivery online. Boleh juga cek langsung konsumen di lapangan. Kamu juga boleh pura-pura interview konsumen, apa komentar mereka tentang pesaing, gunakan tenaga pemagang. Kemudian, cari tau harapan dan keinginan konsumen apa yang belum terpenuhi.

3. Temukan titik lemah pesaing

Temukan di mana titik kita bisa "menyerang" pesaing, atau cari kelebihan apa yang kita miliki untuk jadi keunggulan bersaing. 

Bisa juga keunggulan yang harus kita ciptakan untuk jadi kekuatan kita. Misalnya tenyata pesaing layanannya jelek, banyak komplain. Nah cobalah buat layanan kita jadi lebih baik dan excellent. Atau misalnya, produk pesaing variasinya sedikit, nah kita buat lebih bervariasi.

4. Siapkan senjata yang tepat untuk menyerang

Siapkan "senjata" untuk melakukan serangan, bisa dari sisi produk, harga, layanan, fasilitas, dan lain sebagainya. Misalnya, bisnis coffeeshop sebelah keren abis, pakai arsitek dan viral.

Nah sementara coffeeshop kita model lama, dan tidak sebagus tetangga. Tapi misalnya mereka buka jam 8, tutup jam 10, maka kita lawan dengan buka 24 jam.

5. Alokasikan budget untuk pasang 'bom'

Tentu perlu biaya untuk berperang, jadi siapkan budget, misalnya untuk bayar KOL, subsidi harga, promo program, dan lain sebagainya.

Agar budget efektif penting perhatikan seluruh poin yang ada. Penggunaan budget juga di alokasikan untuk beberapa hari atau minggu.

6. Kreatif dalam melakukan serangan

Ciptakan unsur WOW dalam melakukan serangan sehingga budget dan efektivitas serangan bisa berhasil.

Misal, promosinya "Bebek Goreng Ungkep 18 jam, Ga Lembut uang kembali", nah ini bisa menciptakan efek WOW yang dapat menarik konsumen maupun influencer.

Jika efek WOW terjadi, kita bisa mendapatkan exposure secara masif. Jadi bukan hanya bayar KOL, discount, tetapi apa WOW faktornya.

7. Gempur secara agresif

Gempur pesaing secara aggressive sehingga langsung bergaung. Misalnya dengan bayar KOL, baliho depan dan deket outlet. Bisa juga dengan gerilya, misalnya undangan terbatas dahulu, konsumen-konsumen loyal di undang terlebih dahulu.

Pastikan layanan bagus dan barang tersedia tidak sold out, serta pastikan database konsumen bisa kita dapatkan. Buat gempuran selama 1-2 minggu jangan cuma 1 hari.

8. Evaluasi proses dan hasil serangan

Lakukan evaluasi harian selama program berjalan. Segera lakukan perbaikan jika banyak kekurangan di hari pertama. Misalnya, apakah service cepat dan konsumen puas di hari pertama,a pakah kualitas produk sesuai harapan, kemudian kendala apa yang muncul dan perlu segera dibereskan, serta evaluasi bagaimana efektivitas promo yang dilakukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: