Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Mengelola Stock Bahan Baku Bisnis Kuliner Biar Nggak Mubadzir

Cara Mengelola Stock Bahan Baku Bisnis Kuliner Biar Nggak Mubadzir Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bahan baku merupakan barang mentah yang dibeli dan digunakan sebagai proses dalam membuat produk akhir barang jadi yang akan dijual kepada konsumen di bisnis kuliner. Bahan baku belum mengalami proses pengolahan sehingga memiliki potensi pembusukan jika tidak disimpan dengan baik.

Oleh karena itu, mengutip Foodizz Channel di Jakarta, Senin (14/8/23) ada beberapa cara untuk menjaga bahan baku agar tidak mubadzir. Yuk disimak!

Baca Juga: Cara Memastikan Bisnis Kuliner Kamu Sudah Siap untuk Membuka Cabang

1. Outlet baru vs Outlet lama

Outlet baru harus lebih berhati-hati karena harus dilihat terlebih dahulu gambaran penjualannya. Untuk bahan baku yang bertahan lama hingga 1-2 bulan, boleh untuk distock. Tetapi, untuk bahan baku yang berumur sedang atau berumur pendek, baiknya disimpan untuk harian saja.

Sementara untuk outlet lama, periksa kembali projection penjualannya atau historical sales dari periode sebelumnya. Lihat produk mix yang ada di penjualan-penjualan masa lalu itu di sana, proyeksikan kebutuhan bahan baku yang memang digunakan sesuai dengan target size kedepan.

Di sanalah kita membuat planning pengadaan bahan baku dan pastikan stoknya jangan terlalu banyak karena biasanya pergerakan atau perubahan produk mix itu sangat minim sekali terjadi kecuali kita membuat inisiatif inisiatif spesifik.

2. Karakter orderan konsumen

Kita perlu memahami karakter orderan konsumen. Jika bisnis katering, paling tidak stock bahan baku untuk satu minggu di mana 3-5 pesanan. Sementara untuk outlet, cek kembali trend sales di perode sebelumnya. Jadikan itu sebagai dasar untuk membuat projection sales di masa depan dari sana kita lihat produk mix-nya.

3. Kemudahan mendapat bahan baku

Ada beberapa bahan baku yang mungkin harus diimpor dari luar sehingga rebutan di pasaran. Atau juga musim sedang tidak bagus sehingga kesulitan mendapat bahan baku tersebut. Jika bahan itu sangat krusial dalam penjualan kita, maka baiknya distock. Tetapi perlu diperhatikan karakteristik dari bahan baku ini, jangan sampai rusak di tengah penyimpanan.

4. Lokasi berjualan

Lokasi berjualan sangat menentukan penyimpanan stock. Jika kamu membuka outlet di mall, pastikan penyediaan bahan bakunya untuk harian saja, paling tidak 1-2 hari. Ini karena biaya maintenance di mall sangat mahal dan gudang biasanya berukuran kecil.

Kemudian, lain halnya jika outlet yang memiliki gudang inventory besar sehingga boleh-boleh menyimpan bahan baku lebih dari 1-2 hari.

5. Biaya distribusi

Ongkos kirim dari biaya distribusi biasanya besar. Oleh karena itu, paling tidak lakukan pengiriman jangan terlalu sering, misalnya cukup sebulan sekali saja. Pastikan juga umur dari bahan bakunya lebih panjang dari umur simpannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: