Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut pentingnya mengelola bisnis midstream dan downsteam untuk mendistribusikan gas nasional.
"Sangat penting untuk mengelola bisnis midstream dan downstream untuk mendistribusikan gas nasional dan mendukung percepatan penyelesaian masterplan infrastruktur gas di Indonesia," ujar Arifin dalam paparanya di acara IPA Convex, Selasa (25/7/2023).
Arifin mengatakan, saat ini pembangunan infrastruktur untuk distribusi gas bumi telah memasuki tahap pengembangan, seperti Cirebon–Semarang Tahap I (Semarang-Batang) yang akan beroperasi pada pertengahan Agustus 2023. Sedangkan Cirebon–Semarang Tahap II (Batang–Kandang Haur Timur) akan mulai dikembangkan pada tahun 2024.
Baca Juga: Arifin Tasrif: Transisi Energi Persulit Investasi Industri Migas
"Kami berharap bahwa pipa yang sepenuhnya saling terhubung di seluruh Jawa untuk mengangkut gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat akan selesai pada tahun 2025," ujarnya.
Arifin mengatakan, proyek lain yang sedang direncanakan adalah Dumai–Sei Mangkei Pipeline. Begitupun dengan fasilitas LNG yang telah disiapkan untuk pengembangan di Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua Barat.
Ia menjelaskan, pemanfaatan gas domestik juga sejalan dengan mandat industri hilir. Gas bumi domestik akan mendukung industri pengolahan nasional, seperti proyek urea dan amoniak di Tangguh dengan sumber dari Genting.
"Kawasan Industri Batang dan KEK Kendal didukung oleh lapangan gas terdekat dan gas akan diangkut oleh pipa transmisi gas Cirebon-Semarang," ungkapnya.
Baca Juga: Menteri ESDM: Migas Masih Mainkan Peran Penting dalam Masa Transisi Energi
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti