Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kembangkan Blue Amonia dan Green Amonia, Pupuk Indonesia Yakin Bisa Jadi Pemain Amonia Bersih Tingkat Dunia

        Kembangkan Blue Amonia dan Green Amonia, Pupuk Indonesia Yakin Bisa Jadi Pemain Amonia Bersih Tingkat Dunia Kredit Foto: Pupuk Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PUPUK INDONESIA KENALKAN BLUE & GREEN AMMONIA 

        DI ASEAN INDO PASIFIC FORUM (AIPF) 2023

        Proyek pengembangan hybrid green ammonia di Petrokimia Gresik yang bekerjasama dengan PLN dan ACWA Power Company asal Arab Saudi, serta proyek pengembangan hybrid green ammonia di Pupuk Iskandar Muda bekerjasama dengan Toyo dan Mitsui asal Jepang di Lhokseumawe, Aceh, diyakini akan membuat PT Pupuk Indonesia (Persero) menjadi pemain amonia bersih tingkat dunia. 

        SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, mengatakan bahwa Pupuk Indonesia memiliki pengalaman dalam memproduksi, mendistribusikan, dan mengelola amonia selama lebih dari lima puluh tahun.

        “Apalagi saat ini isu lingkungan tengah menjadi isu global, maka Pupuk Indonesia harus masuk pada bisnis yang lebih ramah lingkungan. Untuk itu, Pupuk Indonesia terbuka untuk bermitra dengan berbagai pihak. Terlebih kebutuhan amonia bersih kedepan akan semakin meningkat,” jelas Wijaya, Jumat (1/9/2023). 

        Menurut Wijaya, selain penyediaan energi bersih masa depan, green ammonia sendiri juga dapat menjadi sarana yang sangat efisien dalam mendistribusikan hidrogen. Karena hidrogen merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang saat ini juga menjadi perhatian banyak negara-negara di dunia.

        Baca Juga: Pupuk Indonesia Gandeng PLN dan ACWA Power untuk Kembangkan Green Hydrogen dan Green Amonia

        Adapun, pengembangan blue ammonia dan green ammonia sendiri telah masuk dalam roadmap dekarbonisasi Pupuk Indonesia. Program ini sejalan dan mendukung inisiatif strategis pemerintah dalam mencapai target nol emisi karbon pada tahun 2060. 

        Pelibatan berbagai mitra dari dalam dan luar negeri juga turut meningkatkan iklim investasi dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Misalnya, terbukanya lapangan pekerjaan, penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), penguasaan pengetahuan dan teknologi, serta menghasilkan produk-produk substitusi impor seperti methanol dan soda ash.

        “Jadi kedepan Pupuk Indonesia tetap memperkuat industri pupuk untuk mendukung ketahanan pangan, di samping itu juga menjadi perusahaan kimia dan petrokimia nasional yang mendukung industri dan penyediaan energi nasional,” ungkap Wijaya.

        Baca Juga: Incar Gandum dan Pupuk, ASEAN Rangkul Rusia Perkuat Ketahanan Pangan

        Pupuk Indonesia pun akan mengenalkan pengembangan blue ammonia dan green ammonia dalam ASEAN Indo Pasific Forum (AIPF) 2023 yang akan digelar di Jakarta pada tanggal 5-6 September 2023. Penyelenggaraan AIPF 2023 sendiri menjadi tanggung jawab Menteri BUMN Erick Thohir dan bagian tak terpisahkan dari rangkaian kegiatan KTT ASEAN 2023.

        Wijaya Laksana, menyebutkan bahwa selain memperkuat industri pupuk nasional, Pupuk Indonesia juga akan berfokus pada industri dan bisnis kimia. Khususnya blue ammonia dan green ammonia, karena keduanya akan menjadi salah satu sumber energi bersih masa depan dan mendukung wacana transisi energi.

        “Pengembangan amonia bersih ini adalah bagian dari diversifikasi usaha sekaligus mendukung hilirisasi industri hidrogen nasional untuk memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional,” tutup Wijaya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: