Perkuat Ekosistem Syariah Berbasis Digital, Maruf Amin Tekankan Empat Poin Penting

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menegaskan agar semua pihak dapat terus mendorong penguatan ekosistem syariah berbasis digital dan pengembangan kemajuan industri halal, sehingga berkontribusi nyata pada kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, saat ini Indonesia menempati peringkat ke-3 pada Islamic Finance Development Indicator (IFDI), dan posisi ke-4 pada The State of Global Islamic Economic Report 2022 secara keseluruhan industri unggulan halal. Untuk meningkatkan posisi tersebut, diperlukan penguatan ekosistem syariah, salah satunya melalui instrumen syariah berupa digitalisasi keuangan, seperti financial technology (fintech).
Wapres juga mengatakan, fintech bisa mendorong percepatan inklusi keuangan syariah, sekaligus perluasan ekosistem ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan, termasuk untuk pembiayaan industri halal.
Baca Juga: Raih Sertifikasi Halal, Makan di Tokyo Belly Kini Makin Nyaman dan Tenang
Oleh karena itu, Wapres menekankan empat poin penting yang perlu dilakukan. Pertama, meningkatkan sinergi, kolaborasi, dan kerja sama antarpemangku kepentingan dalam pengintegrasian layanan fintech syariah, seperti uang elektronik syariah dan pembiayaan syariah dengan program pengembangan UMKM industri halal.
Kedua, Wapres minta layanan fintech syariah untuk mengembangkan inovasi yang mengakomodasi kebutuhan UMKM industri halal dengan memperhatikan aspek risiko, keamanan, dan keberlanjutan.
“Perluas pemanfaatan Securities Crowdfunding (SCF) syariah untuk pembiayaan UMKM industri halal. Fasilitasi UMKM industri halal agar go digital dengan memberikan pelatihan pemanfaatan teknologi fintech dalam pengembangan usahanya, seperti layanan konsultasi pengelolaan keuangan dan investasi," jelasnya dalam keterangannya, Rabu (27/9/2023).
Ketiga, Wapres minta agar fintech dapat masifkan peningkatan literasi dan edukasi kepada pelaku UMKM industri halal dan masyarakat mengenai manfaat dan layanan fintech syariah.
“Saya mengapresiasi capaian 8 juta pengguna LinkAja Syariah, dan berharap jumlah ini terus bertambah. Gandeng berbagai komunitas masyarakat, termasuk pesantren, untuk mendukung pengembangan usaha syariah pesantren,” ucapnya.
Yang terakhir, Wapres minta agar layanan fintech syariah ini dapat diperluas hingga pasar global, tidak hanya Thailand dan Malaysia.
“LinkAja Syariah saya minta juga turut ambil peran menyediakan akses pembayaran digital dan layanan fintech syariah lainnya lintas negara,” pintanya.
Wapres berharap fintech syariah mampu memberikan ragam pelayanan yang aman, efisien, serta murah bagi UMKM. Ia pun harap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momentum pengingat untuk selalu menjadikan Nabi Muhammad sebagai suri teladan, termasuk dalam konteks pengembangan bisnis syariah, sehingga lebih membawa maslahat secara luas.
“Seperti pembayaran, peminjaman, investasi ritel, dan lainnya, bahkan menjangkau pelaku usaha industri halal, utamanya UMKM yang belum bisa mengakses layanan perbankan,” urainya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif KNEKS, Taufik Hidayat menyampaikan bahwa dengan adanya platform pembayaran digital syariah, transaksi keuangan diharapkan akan lebih baik karena transaksi akan lebih transparan, aman, nyaman, dan pelacakan keuangan dapat lebih akurat.
“Pembayaran digital adalah tonggak yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi dan teknologi di Indonesia, ini adalah salah satu langkah menuju masa depan yang lebih modern, efisien, dan juga inklusif. Semoga KNEKS dan jajaran stakeholder dapat bekerja sama dengan stakeholder lain yang terkait untuk mengembangkan potensi pembayaran digital, menjadi pembayaran yg bermanfaat bagi kita semua,” katanya.
Sebagai informasi, talkshow tersebut mengangkat tiga topik, yaitu Digital Payment Dalam Perspektif Syariah dengan narasumber Ketua Bidang Ekonomi Syariah & Halal MUI Sholahuddin Al-Aiyub, Gambaran Industri Halal di Indonesia, serta Peran Digital Payment Syariah untuk mendorong Akselerasi Inklusi Keuangan dengan narasumber Direktur Industri Produk Halal KNEKS Afdhal Aliasar, dan Digital Payment Syariah: Beyond Ordinary Transaction dengan narasumber dari CEO LinkAja Yogi Rizkian Bahar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: