Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementerian ESDM Terus Gencarkan Sosialisasi Program Konversi Motor Listrik

        Kementerian ESDM Terus Gencarkan Sosialisasi Program Konversi Motor Listrik Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menjadi salah satu negara penghasil emisi terbesar, pemerintah terus berupaya mengalihkan motor berbahan bakat minyak (BBM) menjadi motor listrik. 

        Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM dalalm sambutannya yang dibacakan Angraeni Ratri Nurwini mengatakan, bersamaan dengan meningkatkan infrastruktur motor listrik, upaya meningkatkan pemahaman masyarakat juga terus dioptimalkan melalui bimbingan teknis atau Bimtek dan penyediaan tenaga ahli konversi motor BBM ke motor listrik.

        "Bimtek ini diselenggarakan dalam upaya meningkatkan penyebarluasan informasi kepada masyarakat untuk mengkonversi sepeda motor BBM-nya menjadi sepeda motor listrik yang merupakan salah satu program konservasi energi di sektor transportasi sebagai perwujudan komitmen Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat," ujar Anggraeni dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (11/10/2023).

        Baca Juga: Biodiesel Diklaim Berhasil Turunkan Emisi 27,8 Juta CO2e Sepanjang 2022

        Anggraeni mengatakan, efisiensi energi pada sektor permintaan menjadi penting untuk mewujudkan NZE terutama di sektor transportasi sebagai penggunan terbesar.

        "Sektor transportasi masih menjadi salah satu pengguna energi terbesar. Pemerintah saat ini berfokus terhadap pengurangan kendaraan motor bakar roda dua karena angka populasinya lebih dari 120 juta lebih dan tren pertumbuhan menunjukan 5-6 persen setiap tahun," ujarnya. 

        Menurutnya, salah satu upaya untuk menurunkan emisi dan impor bahan bakar minyak adalah dengan menggalakkan penggunaan kendaraan listrik melalui percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

        "Percepatan ini bisa dipenuhi dengan kendaraan baru maupun melalui kendaraan konversi BBM ke listrik," ucapnya.

        Lanjutnya, pemerintah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 358 juta ton CO2e dari sektor energi pada tahun 2030 sebagaimana tertuang dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC).

        Energi efisiensi pada sektor permintaan memegang peranan penting dalam pencapaian target penurunan emisi GRK tersebut dengan nilai 132,25 juta ton CO2e pada tahun 2030. Termasuk penggunaan kendaraan listrik yang ditargetkan dapat menyumbang penurunan emisi sebesar 7,23 juta ton CO2e.

        "Jika kita bicara emisi. Setiap 1 liter BBM menghasilkan 2,5 kilogram emisi. Jadi jika saat ini ada 120 juta sepeda motor, sekitar 300 juta kilogram emisi per hari," ungkapnya.

        Anggraeni melanjutkan, dalam rangka meningkatkan jumlah tenaga ahli konversi motor BBM ke listrik, bersamaan dengan diadakannya Bimtek di Jawa Tengah, dilaksanakan pula pelatihan (workshop) untuk melatih tenaga teknis (montir) bengkel, perwakilan tenaga guru SMK, BLK, dan anggota asosiasi motor di SMKN 4 Semarang, Pekalongan dan di Kota Solo.

        "Diperlukan adanya SDM yang memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut, oleh sebab itu kami menggandeng PPSDM KEBTKE untuk mengadakan workshop dalam melatih tenaga teknis (montir) bengkel yang berasal dari perwakilan tenaga guru SMK, BLK, dan anggota asosiasi motor," ungkapnya. 

        Pelatihan ini bertujuan untuk mendukung pemberian Bantuan Pemerintah Program Konversi Sepeda Motor Listrik serta menghasilkan tenaga teknik yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik.

        Pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) Kementerian ESDM ini telah dilaksanakan di beberapa kota dan provinsi, seperti Bali, Bandung, dan Mataram dan akan dilanjutkan di beberapa kota lainnya di Indonesia.

        Dalam pelatihan ini, para peserta pelatihan mendapatkan 50 jam pelajaran yang berisikan sejumlah materi yang terkait dengan pelaksanaan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik. 

        Materi yang diberikan antara lain regulasi kendaraan bermotor berbasis baterai dan petunjuk teknis dan regulasi dari Kementerian Perhubungan terkait konversi sepeda motor listrik berbasis baterai. 

        "Selain itu, materi lain yang diberikan adalah pengecekan legalitas dokumen dan penggunaan komponen pascakonversi, pengenalan komponen sepeda motor listrik, dan pemasangan peralatan sepeda motor listrik serta praktik konversi," tutupnya.

        Baca Juga: PLN Produksi Green Hydrogen 100 Persen dari EBT Kapasitas 51 Ton Per Tahun

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: