Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lewat Hati, Lestari Moerdijat Bongkar Kunci Sukses Program Merdeka Belajar

        Lewat Hati, Lestari Moerdijat Bongkar Kunci Sukses Program Merdeka Belajar Kredit Foto: MPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mendorong para tenaga pengajar dan guru agar mampu mendidik dengan hati dalam menerapkan Program Merdeka Belajar untuk mewujudkan generasi pembelajar yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa di masa depan.

        “Program Merdeka Belajar yang diinisiasi pemerintah bila dielaborasi lebih dalam, sebetulnya bisa menjadi salah satu kekuatan bagi para guru dan tenaga pengajar dalam proses belajar mengajar di era Merdeka Belajar saat ini,” kata Lestari Moerdijat pada workshop pendidikan bertema ‘Dukungan Pendampingan Program Prioritas Guru dan Tenaga Kependidikan dalam Mendukung Merdeka Belajar’ di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin (6/11).

        Baca Juga: Hadapi Efek El Nino, Lestari Moerdijat Dorong Sosialisasi Mitigasi Bencana

        Hadir pada acara tersebut, Darmadi (Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengah), Suyanto (Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Kudus), Endang Lestari (narasumber workshop), dan para guru di Kabupaten Kudus.

        Lestari yang juga anggota Komisi X DPR RI itu mengatakan, pada dasarnya kita semua pembelajar dan sekolah harus dibentuk sebagai ruang bagi setiap orang untuk tumbuh sebagai pembelajar dengan lima disiplin dalam school that learns, yaitu system thinking, personal mastery, shared vision, mental model dan team learning.

        Rerie sapaan akrab Lestari menceritakan kisah sukses Sekolah Sukma Bangsa di Aceh dalam menerapkan lima disiplin school that learns, yang diperkenalkan Peter Senge itu, dalam proses belajar mengajar di wilayah konflik pascaperdamaian dengan kelompok Gerakan Aceh Merdeka dan korban bencana tsunami.

        Dengan prinsip school that learns, ungkap Rerie, yang juga Ketua Yayasan Sukma, Sekolah Sukma Bangsa mampu mengubah paradigma berpikir para peserta didik dan para guru dalam menghadapi sejumlah permasalahan dan perbedaan.

        Capaian tersebut, jelas Rerie, tidak terlepas dari peran guru-guru di Sekolah Sukma Bangsa yang bekerja dan mendidik dengan hati, sebagaimana sosok guru yang dijabarkan oleh Ki Hajar Dewantara. Ia berpendapat, lima disiplin dalam school that learns itu senapas dengan program Merdeka Belajar yang diterapkan pemerintah.

        Terkait program Merdeka Belajar, mengutip pernyataan Bapak Pendidikan Nasional itu, Rerie menegaskan, berilah kemerdekaan kepada anak-anak kita, bukan kemerdekaan yang leluasa, tetapi yang terbatas oleh tuntutan kodrat alam yang nyata dan menuju ke arah kebudayaan, yaitu keluhuran dan kehalusan hidup manusia.

        Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mengingatkan sejumlah tantangan yang dihadapi dunia pendidikan di era perkembangan teknologi informasi yang sedemikian cepat.

        Baca Juga: Sudah Diputuskan Jokowi, Pemerintah Bakal Lanjutkan Bagi-bagi 10 Kg Beras

        Kehadiran artificial intelligence (AI), tegas Rerie, harus diimbangi dengan kesiapan mental dan daya analisis para peserta didik, agar kemudahan yang dihadirkan teknologi mampu memberikan dampak positif bagi proses belajar mengajar di tanah air.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: