Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengeluarkan hasil survei terbaru yang mereka lakukan terkait Pemilu/Pilpres 2024. Salah satu temuan survei ini adalah mengenai adanya tren penurunan elektabilitas Calon Presiden dari PDIP Ganjar Pranowo.
Dalam survei Indikator disebutkan Ganjar sendiri mengalami penurunan signifikan dari sebelumnya 34,8 persen pada 16-20 Oktober 2023, menjadi 27,8 persen pada survei terakhir yang dilakukan. Di sisi lain tren peningkatan ditunjukkan Prabowo (37-40 persen) maupun Anies Baswedan (22,3-23,7 persen).
Pendiri Indikator Politik Burhanudin Muhtadi mengungkapkan terjadi penurunan elektabilitas Ganjar yang cukup tajam bersamaan dengan kenaikan elektabilitas Prabowo.
"Terjadi penurunan tajam Ganjar diikuti oleh kenaikan suara Prabowo, tetapi kenaikan Pak Prabowo tidak setajam penurunan Mas Ganjar," ujar Burhanudin dalam pemaparan hasil suvei secara daring, Minggu (14/11/23).
Disebutkan dalam survei pasangan, Anies Baswedan-Cak Imin memeroleh 24,4 persen suara di posisi tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD 30 persen di posisi kedua dan Prabowo-Gibran di posisi pertama dengan 39,7 persen.
Burhanuddin juga mengungkapkan adanya peralihan suara pendukung Prabowo di 2019 ke Anies Baswedan. Hal ini menjelaskan tak drastisnya kenaikan elektabilitas Prabowo meski Ganjar mengalami penurunan yang signifikan.
"Jadi kalau misalnya betul Ganjar penurunannya sejauh ini harusnya Prabowo lebih tinggi lagi. Salah satunya karena pendukung lama Prabowo yang pindah ke Anies, undecided juga meningkat, naik sekitar 2%,” ungkapnya.
Sementara itu, Politisi PDIP Masinton Pasaribu menilai ada hal yang belum terpotret dalam survei ini. Menurutnya, heboh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia minimal capres-cawapres serta isu turunan (Politik Dinasti) harusnya memengaruhi angka survei.
“Karena kalau saya turun ke bawah masyarakat, yang saya temui itu bukan hanya pemilih PDIP, mereka kaget kok begini, apakah hal begini tidak terpotret di survei, tapi dengan responden 1220 belum bisa secara utuh. Yang saya tangkap dari kebatinan masyarakat ada hal yang terluka dari mereka tentang putusan MK terlepas dari survei tadi,” jelas Masinton dalam acara yang sama.
Meski demikian, Masinton mengungkapkan optimisme pihaknya terhadap kemenangan Ganjar-Mahfud dalam satu putaran dengan catatan Pemilu berlangsung dengan adil.
“Kami sangat yakin kalau pemilu berjalan secara jujur dan kita kawal, kami yakin Ganjar Mahfud bisa unggul dalam satu putaran,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Survei Indikator kali ini dilakukan pada 27 Oktober sampai 1 November 2023 menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Baca Juga: Anies Baswedan: Indonesia saat Ini Penuh dengan Ketidakadilan
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden seluruhnya warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto