Peran Akuntan Menjaga Trust Melalui Standar Akuntansi Keuangan dan Keberlanjutan
Seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam siklus akuntabilitas keuangan publik harus dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan negara. Selain itu, mereka juga harus memastikan peningkatan kepatuhan terhadap hukum serta peraturan-peraturan yang berlaku.
Hal itu disampaikan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Isma Yatun pada pembukaan seminar peringatan ulang tahun ke-66 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Jakarta, 12-13 Desember 2023.
Seminar HUT IAI ini mengangkat tema Exciting Growth of Accounting Profession: Then, Now, and After. Puncak acara peringatan HUT IAI.
Baca Juga: IAPI Cetak Akuntan Investigator Andal Melalui Pendidikan Sertifikasi Jasa Investigasi
Pada kesempatan itu, Isma Yatun, memberikan apresiasi atas pembentukan Dewan Standar Keberlanjutan (DSK) dan Dewan Pemantau Standar Keberlanjutan (DPSK) IAI. DSK dan DPSK IAI memiliki peran strategis untuk mempersiapkan infrastruktur pendukung pelaksanaan laporan keberlanjutan (sustainability reporting) di Indonesia.
Tampil dalam opening speech sebelum Ketua BPK, Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI, Ardan Adiperdana mengatakan bahwa perkembangan substansial yang merupakan pencapaian IAI penting selama tahun 2023, di antaranya adalah pembentukan DSK dan DPSK IAI pada 13 November lalu, sebagai tindak lanjut amanah Kongres ke-14 IAI. Dewan ini akan menjadi pionir bagi pengembangan standar keberlanjutan berkualitas tinggi di Indonesia. DSK dan DPSK IAI melibatkan para pemangku kepentingan dari berbagai institusi untuk turut mengembangkan sebuah standar keberlanjutan yang komprehensif untuk diterapkan di Indonesia.
Pencapaian lain adalah terbentuknya KASB IAI yang siap menjadi linkage strategis antara industri dan keprofesian. KASB diharapkan dapat meningkatkan kiprah IAI memperkuat transparansi dan akuntabilitas di sektor bisnis melalui keterlibatan akuntan profesional yang berkarir di sektor bisnis. Hal lainnya, peluncuran SAK Internasional yang merupakan adopsi penuh dari IFRS Accounting Standards, dapat dicatat sebagai pencapaian penting DPN IAI pada tahun 2023. SAK Internasional ini melengkapi pilar SAK lain yang telah diterbitkan IAI, yaitu SAK Indonesia, SAK Indonesia untuk Entitas Privat, dan SAK Indonesia untuk UMKM, termasuk PSAK Syariah yang diterbitkan sebagai acuan bagi entitas yang melakukan transaksi bisnis secara syariah.
Menurut Ardan, pada saat ini, SAK yang diterbitkan IAI telah diakui kredibilitasnya, mengikuti perkembangan standar global, diacu oleh lebih dari 50 peraturan perundang-undangan dan turunannya di Indonesia. Pengembangan SAK ini didukung oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, serta dijadikan acuan hampir 63 juta unit usaha di Indonesia. SAK digunakan lebih dari 900 perusahaan tercatat di BEI dengan nilai kapitalisasi pasar lebih dari 11 ribu triliun.
“Tidak kalah penting adalah adanya Penyetaraan Kompetensi CA bagi praktisi yang akan memperkuat transformasi profesi akuntansi melalui peningkatan kuantitas dan kualitas akuntan Indonesia,” jelas mantan Kepala BPKP itu.
Baca Juga: Beeaccounting! Software Akuntansi Sekali Bayar Jadi Investasi Usaha Menjanjikan
Pada kesempatan itu, Ketua BPK mengatakan dalam rangka mendukung program green economy atau ekonomi hijau, selain melakukan pemeriksaan tematik, BPK juga merencanakan dan melaksanakan berbagai topik pemeriksaan atas seluruh agenda pembangunan prioritas nasional terutama terkait isu yang berkembang di setiap pemeriksaan. Pada saat yang sama, Bappenas juga telah memutakhirkan peta jalan Sustainable Development Goals (SDGs) periode 2023 hingga periode 2030. Kedua momen tersebut diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam implementasi agenda global 2030.
Menurut Ketua BPK, hasil pemeriksaan BPK dapat digunakan oleh IAI sebagai rujukan dan referensi bagi penyelenggaraan diskusi-diskusi aktual mengenai pengelolaan keuangan negara. Dengan adanya keterlibatan publik, para profesional, dan akademisi dalam mendiskusikan hasil pemeriksaan BPK, diharapkan dapat membawa manfaat dan tekanan positif bagi pemerintah untuk menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan BPK untuk Indonesia yang lebih baik.
Pada kesempatan yang yang sama, Direktur Jenderal Perbendaharan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bakti mengatakan, sebagai salah satu penjaga gerbang pengelolaan keuangan negara peran akuntan sangat penting, terutama dalam menghadapi krisis ekonomi salah satunya ialah memastikan integritas pengelolaan keuangan yang esensial dalam merumuskan kebijakan fiskal serta APBN. Melalui keahliannya, akuntan dapat membantu Pemerintah dalam mengalokasikan sumber daya secara efisien, memastikan transformasi dan mewujudkan tujuan negara. Dengan demikian akuntan memberikan kontribusi besar tidak hanya dalam menjaga kestabilan ekonomi namun juga pertumbuhan yang berkelanjutan.
Pada seminar ini, IAI meluncurkan kampanye terbaru profesi akuntan yang disebut See Beyond The Numbers. Kampanye ini merefleksikan jika profesi akuntan kini telah bertransformasi ke level yang sangat strategis serta tidak lagi terpaku pada skill dan knowledge terkait angka dan bilangan pada laporan keuangan. Ini merupakan bagian dari kampanye global Chartered Accountant Worldwide (CAW), yang menuntut akuntan di masa kini harus bersahabat dengan kecerdasan buatan dan otomasi cerdas, untuk menciptakan peluang besar bagi individu dan organisasi dalam rangka membentuk masa depan akuntan profesional sebagai pemimpin dan mitra bisnis strategis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: