Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ma'ruf Amin Bawa Aspirasi Pemanfaatan Nuklir ke Jokowi

        Ma'ruf Amin Bawa Aspirasi Pemanfaatan Nuklir ke Jokowi Kredit Foto: BPMI Setwapres
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin menerima kunjungan Masyarakat Energi Baru Nuklir Indonesia (MEBNI) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (11/1/2024) siang.

        Ketua Umum MEBNI, Arlond Soestrisnanto mengaku pertemuan hari ini dilakukan untuk meminta dukungan politis lantaran pemanfaatan energi nuklir yang tidak kunjung menemukan titik terang.

        Baca Juga: Meneruskan Kerja Jokowi, Pengamat Ungkap Tantangan Diplomasi untuk Indonesia

        "Energi nuklir atau PLTN Indonesia itu tahun 50an, kemudian dibentuk Batan tahun 60an, dan sampai sekarang sudah 7 Presiden tidak ada hasilnya. Jadi kami menghadap Pak Wapres untuk meminta dukungan politis, karena permasalahannya adalah politis," kata Arnold kepada wartawan di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (11/1/2024).

        Arlond menyebut, izin pemanfaatan nuklir berkaitan dengan masyarakat. Pasalnya, kata dia, masyarakat mudah percaya dengan anggapan negatif tentang nuklir.

        "Masyarakat adalah kalau dikipasi dengan yang anti nuklir, itu cepat sekali bereaksi langsung bilang no nuklir," jelasnya. 

        Padahal, kata Arnold, semua negara sudah sepakat untuk membangun PLTN. Bahkan, kata dia, dunia sepakat untuk membangun PLTN tiga kali lipat di tahun 2050.

        Baca Juga: Anies Dilaporkan Soal Data Lahan Prabowo, JK: Jika Diperiksa, Minta Kesaksian Jokowi

        Dengan begitu, Arnold menegaskan bahwa Indonesia mesti terlibat dalam pembangunan PLTN. Dia juga menyebut, banyak negara yang juga melakukan pembangunan PLTN.

        "Sekarang Inilah saatnya. Jadi kita minta bantuan politis kepada bapak wapres untuk mendorong agar secepatnya PLTN ini dideklarasikan oleh pemerintah," tegasnya.

        Lebih jauh, Arnold juga menyebut Energi nuklir memiliki kapasitas yang besar dan stabil. Bahkan, kata dia, nuklir tidak menimbulkan CO2 ketimbang energi lainnya.

        Baca Juga: Urusi Format Debat Capres, Kubu Anies-Muhaimin Cium Ketidaknetralan Jokowi

        "Padahal kita tahu, karena tanpa Energi yang besar, stabil, handal, murah, dan lingkungan yang tidak ada CO2-nya, itu ya nuklir saat ini," tandasnya. 

        Sementara itu, Juru Bicara Wakil Presiden, Masukin Baidowi menyebut bahwa Ma'ruf Amin menyatakan dukungannya pada pemanfaatan energi nuklir. Meski begitu, dia menyebut bahwa dukungan terhadap pemanfaatan energi nuklir menjadi kewenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        "Wapres sepakat untuk menyampaikan ini kepada Presiden, karena bukan tugas Wakil Presiden kan dalam konteks untuk mengambil keputusan. Sehingga good will politiknya ini bahwa wapres akan menyampaikan persoalan ini kepada Presiden," kata Masduki kepada wartawan di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (11/1/2024).

        Lebih jauh, Masduki mengaku Ma'ruf berharap Jokowi bisa mengeluarkan statmen terkait pemanfaatan nuklir sebelum berakhir masa jabatannya. Mengingat pemanfaatan nuklir sendiri telah melalui berbagai regulasi perundang-undangan. 

        Baca Juga: Ipsos Public Affairs: Menguatnya Prabowo-Gibran, Jokowi Effect Kenyataan

        "Setidak-tidaknya pada bulan Agustus, kalau bisa, ada satu statmen tentang nuklir ini. Karena apa? Dari berbagai sudut pandang apakah regulasi, undang-undang, dan peraturan, semuanya sudah oke," tandasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: