Tumbuh 14,2%, BNI Cetak Laba Bersih Rp20,9 Triliun di Sepanjang 2023
PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp20,9 triliun di tahun 2023, atau tumbuh 14,2% YoY. Laba perusahaan anak berkontribusi Rp419,4 miliar dengan pertumbuhan 36,2% YoY.
BNI secara proaktif memperluas bisnis dengan fokus pada kualitas aset dan peningkatan transaksional. Dengan kinerja positif di tahun 2023, BNI optimis untuk terus meningkatkan produktivitas, inovasi, dan ekspansi global.
"Melalui kesempatan ini, manajemen ingin menyampaikan apresiasi kepada pemegang saham BNI dan masyarakat atas kepercayaan yang diberikan terhadap kuatnya fundamental kinerja Perseroan. Proses transformasi di BNI juga semakin memberikan outlook yang positif terhadap kinerja ke depan," ujar Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini di Jakarta, baru-baru ini. Baca Juga: Tembus Rp695 triliun, Penyaluran Kredit BNI Tumbuh 7,6% di Sepanjang 2023
Hasil positif ini diperoleh dari perbaikan fundamental, termasuk kontribusi fee-based income, efisiensi operasional, serta kualitas aset. Adapun pendapatan non-bunga (non-interest income) juga terus memberikan dorongan positif pada profitabilitas, dengan pencapaian satu tahun penuh sebesar Rp21,47 triliun atau tumbuh 6,6% YoY.
"Kebutuhan transaksi dari segmen business banking dan consumer dapat dijawab oleh berbagai channel digital, sehingga memberikan kontribusi pendapatan yang konsisten bagi BNI," ungkapnya.
Di sisi lain, pasca diperdagangkan dengan harga baru setelah melakukan stock split di tanggal 6 Oktober 2023, harga saham perseroan terus mengalami peningkatan. Hingga penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada 29 Desember 2023, BBNI ditutup pada harga Rp5.375 per lembar atau meningkat 16,5% Year to Date (YtD), sehingga nilai kapitalisasi pasar BBNI telah mencapai Rp200,5 triliun.
Peningkatan harga saham ini didukung oleh kepercayaan yang tinggi dari investor, di mana sepanjang tahun 2023 BBNI mencatatkan nilai beli bersih oleh asing (Net Foreign Buy) sebesar Rp3,5 triliun atau setara dengan 1,75% dari total market cap.
Rasio ini menjadi yang terbaik di Bursa Efek Indonesia di tahun 2023. BNI berhasil menjadi Top-7 emiten dengan tingkat likuiditas perdagangan (turnover) terbesar dengan total trading value mencapai Rp63 triliun. Baca Juga: Tiga Tahun Transformasi, BNI Hasilkan ROE yang Solid dan Berkualitas
"Dengan outlook pertumbuhan bisnis positif melalui strategi pertumbuhan yang prudent, perseroan yakin dapat mencapai profitabilitas yang sehat dan berkelanjutan. Hal ini akan memperkuat modal secara organik, memenuhi kebutuhan bisnis dan investasi BNI Group, serta memungkinkan pembagian dividen menarik untuk tahun buku 2023," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman