Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jangan Anggap Remeh Jejak Digital, Agar Reputasi Online Tetap Terjaga

        Jangan Anggap Remeh Jejak Digital, Agar Reputasi Online Tetap Terjaga Kredit Foto: Unsplash/Christian Wiediger
        Warta Ekonomi, Siak -

        Jangan anggap remeh jejak digital (digital footprint) saat berinteraksi di jagat maya. Jangan sembrono, karena segala macam jejak: komentar, video, foto yang pernah kita unggah/posting akan meninggalkan jejak abadi di ruang digital. Jejak yang tak bisa dihapus.

        ”Waspada, itu semua bisa jadi bumerang yang, kalau tidak dirawat sejak dini, semua terekam. Kalau mem-posting tanpa bijak dan cerdas, men-sharing konten sembarangan, niscaya akan membangun citra tak elok dan bisa merusak prestasi. Bahkan, karier pun bisa terganjal karenanya,” ujar Wildan.

        Jadi? ”Jaga dan rawat jejak digitalmu selalu positif, karena dari situ kariermu bisa dijaga agar selalu gemilang,” lanjut Kepala Sub Bagian Tata Usaha Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau Wilayah I tersebut, saat tampil sebagai narasumber dalam webinar literasi digital di Kabupaten Siak, Riau, Senin (1/4).

        Baca Juga: Sambut World Water Forum ke-10, Kominfo Ajak Partisipasi Masyarakat Lewat Konser Musik

        Webinar untuk segmen pendidikan itu dihelat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau. Mengusung tema ”Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”, diskusi online dipandu oleh moderator Fitta Mamita.

        Ratusan siswa, guru, dan staf pendidikan di sejumlah sekolah menengah di Kabupaten Siak mengikuti kegiatan ini dengan menggelar nonton bareng (nobar) di ruang kelas. Di antaranya, SMPN 1 Siak, SMPN 2 dan 7 Bunga Raya, SMPN 3 Lubuk Dalam, SMPN dan SMA 1 Sei Apit, serta SMAN 2 Koto Gasib.

        Terkait tema webinar, dosen Pendidikan Bisnis Digital Universitas Jambi Riyanto mengatakan, membangun jejak digital positif bisa dilakukan sejak duduk di bangku sekolah. Salah satunya, dengan menggali kecakapan digital para siswa.

        ”Misal, kalian jago menari atau main musik, bikin beragam konten tari dan musik. Atau, kemas materi pelajaran dengan rumus dan pendekatan yang menarik, agar tak membosankan saat dipelajari di kelas. Tentu, guru bisa membantu siswa membuat konten dan pelajaran agar lebih menarik,” ucap Riyanto.

        Baca Juga: Jangan Jadikan Tingkat Kecakapan Digital Jadi Pembeda

        Kolaborasi guru dan siswa penting, lanjut Riyanto, agar siswa selalu terjaga kesopanan dan etikanya saat berinteraksi di ruang digital. ”Ingat, di ruang digital kalian juga bertemu dengan manusia, yang mesti kita hormati dan jaga hak ciptanya. Itu bagian dari etika yang sama dengan dunia nyata,” tutur Riyanto.

        Hal lain yang perlu diperhatikan, timpal musisi Rio Alief, narasumber berikut, siswa mesti menjaga otentisitas karya dan jejak digitalnya dalam membangun personal branding. Kenapa? Menurut Rio, sering terjadi kasus pemberian beasiswa atau peluang kerja yang batal karena kecerobohan kita dalam merawat jejak di ruang digital.

        ”Ternyata, karena abai terhadap jejak digital, sepuluh tahun kemudian rekam jejak itu bisa menjadi ancaman serius, bahkan merusak karier kita di masa depan,” pungkas Rio Alief.

        Untuk diketahui, gelaran webinar di Kabupaten Siak ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

        Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024.

        Baca Juga: Pahami Literasi Digital Agar Produktif Berinternet

        Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.

        Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: