40 Suara Beragam hingga Fitur Custom Voice, Simak Inovasi Terbaru Prosa.ai
Prosa.ai kembali hadir memperluas jangkauan pasar dengan meluncurkan inovasi terbaru dalam produk dari Text-to-Speech (TTS). Produk terbaru ini menampilkan sejumlah pembaruan yang signifikan dibandingkan dengan versi sebelumnya, untuk terus memenuhi kebutuhan pengguna secara lebih luas dan inovatif.
Co-Founder & CEO Prosa.ai, Teguh Eko Budiarto mengatakan sejumlah inovasi yang dihadirkan dalam produk kali ini cukup beragam mulai dari penekanan akan kesalahan hingga karakter suara baru.
Baca Juga: Berdayakan Perekonomian Lokal, Indosat Salurkan 115 Gerobak Berkah’ Bagi Para Penjaga Masjid
“Prosa TTS memiliki keunggulan lainnya dibanding produk Text-to-Speech lainnya, seperti model-model suara yang dihasilkan oleh Prosa TTS itu unik, tidak bisa ditemukan di produk Text-to-Speech lainnya. Selain itu, kamus tata bahasa Prosa TTS juga selalu kami perbarui sehingga dapat meminimalisir kesalahan pengucapan," jelasnya dilansir dari keterangan tertulis yang diterima Kamis (4/4).
Prosa.ai menyediakan 10 suara baru, termasuk suara Bahasa Inggris, serta fitur "jeda" dan "custom voice," fitur ini memungkinkan pengguna untuk menciptakan hingga 40 variasi suara yang berbeda dalam waktu yang singkat dan hasilnya dapat diunduh dalam berbagai format audio yang mendukung berbagai platform, seperti video YouTube, TikTok, dan media sosial lainnya.
Prosa juga menciptakan suara yang didesain khusus untuk audiobook berbahasa Indonesia yang diberi nama karakter Dini. Karakter suara Dini ini dianggap sangat cocok untuk bercerita, karena Dini mempunyai gaya bicara lirih dan penuh penghayatan. Selain itu, akurasi dan prosodi pengucapannya telah ditingkatkan menjadi lebih baik.
Prosa Text-to-Speech (TTS) dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang memudahkan pengguna, yaitu Speech Synthesizer (penyintesis ucapan) yang membantu memudahkan pengubahan teks tertulis menjadi sebuah ucapan. Human-sounding Voices merupakan teknologi yang memungkinkan pengguna dapat memilih karakter suara dan gaya bicara manusia yang natural. Voice tuning adalah fitur yang dapat menyesuaikan tinggi rendahnya nada serta mengatur kecepatan berbicara.
Terakhir, Flexible Audio File yaitu fitur yang dapat menghasilkan audio dalam berbagai format (WAV, MP3 dan OPUS) sehingga pengguna dapat memutar, menyimpan atau mengunding audio tersebut.
Dalam hal kinerja, Prosa.ai mencatat pertumbuhan yang pesat dalam jumlah pengguna dan transaksi sejak diluncurkan pada tahun 2021. Dengan total pengguna hampir mencapai 300 ribu pada awal 2024, meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam waktu kurang dari 3 tahun, dengan rata-rata 20 ribu pengguna aktif setiap bulannya, dengan total transaksi untuk paket Prosa TTS mencapai lebih dari 25 ribu sejak pertama kali diluncurkan.
“Kami yakin ruang untuk perkembangan teknologi TTS ini masih sangat besar terutama untuk peningkatan kualitas suara yang semakin natural dan kebutuhannya pun terus meningkat ditandai dengan jumlah volume pencarian teknologi TTS di hasil pencarian google (SERP) yang kami amati melalui tools web traffic analysis," tutur Eko.
Baca Juga: Jaga Warisan Budaya, Bekali Seniman dengan Kecakapan Digital
Adapun selain TTS, Prosa.ai juga memiliki sejumlah produk lain yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, termasuk speech-to-text, dan lainnya. Produk TTS sendiri juga mendapatkan permintaan dari berbagai sektor, termasuk penerbit buku, perusahaan transportasi, media dan agensi pemasaran, serta instansi pemerintah dan perusahaan startup.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: