Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar #MakinCakapDigital2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dengan tema “Pengembangan Budaya & Seni Indonesia di Media Digital” pada Jumat (5/4/2024).
Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.
Sejumlah 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.
Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.
Peningkatan literasi digital semakin urgen agar masyarakat menyadari kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk melestarikan budaya dan seni Indonesia. Setiap individu bertanggung jawab mengangkat kebudayaan dan kesenian Indonesia yang beragam, sehingga dunia digital tidak hanya menjadi panggung bagi budaya asing.
Baca Juga: Ciptakan Kolaborasi Seniman dan Koten Kreator di Media Digital
Koordinator Mafindo Mojokerto, Cahya Suryani mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan individu adalah mengkolaborasikan konten budaya dan seni tradisonal dengan asing. Sehingga orang lain tahu budaya Indonesia tidak kalah menarik.
“Kalau kita tidak bisa menyeimbangkan, kolaborasikan budaya tradisional dengan asing, Kita tidak bisa menolak budaya asing masuk, tapi kita bisa mengkolaborasikannya,” kata Cahya saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024).
Bentuk kolaborasi dicontohkan Mafindo ketika mengedukasi warga Mojokerto perihal penyebaran hoax. Mereka berkolaborasi dengan komunitas seni budaya dan Pasar Keramat. Penyampaian materi pun menggunakan Bahasa Jawa sehingga warga sekitar tertarik.
Narasumber lain, Akademisi Universitas Maarif Hasyim Latif, M Adhi Prasnowo mengatakan, masyarakat perlu menjadi pribadi berkarakter Pancasila ketika berselancar di ruang dgital. Sehingga setiap individu terhindar dari tindakan cyberbullying yang tergolong perbuatan radikalisme kekinian.
Individu perlu memahami keamanan digital pribadi menjadi hal terpenting. Dengan menjaga keamanan pribadi, individu dapat memastikan lingkungan di sekitarnya ikut aman.
“Ketika ada potensi buruk bagi diri kita sendiri, itu akhirnya lingkungan menjadi ekosistem yang juga tidak aman. Ruang digital mengenal ekosistem saling berkaitan. Ketika satu saja tidak aman, maka yang lain ikut tidak aman,” kata Adhi.
Baca Juga: Jaga Eksistensi Seni dan Budaya Indonesia Melalui Kolaborasi di Ruang Digital
Dalam kesempatan sama, Trainer Komunikasi, Public Speaking Coach, Bayu Oktara mengatakan, prinsip dasar bersosial media yang positif dan sehat menjadi hal mendasar dipegang masyarakat. Setiap individu harus berkomunikasi dengan sopan dan menghargai orang lain. Hindari penggunaan kata kasar dan merendahkan.
“Gunakan kata-kata yang mudah dipahami audience atau orang yang diajak berkomunikasi,” kata Bayu.
Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Koordinator Mafindo Mojokerto, Cahya Suryani, Akademisi Universitas Maarif Hasyim Latif, M Adhi Prasnowo, dan Trainer Komunikasi, Public Speaking Coach, Bayu Oktara sebagai key opinion leader (KOL).
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat