Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penuhi Ketahanan Pangan, Mentan Yakin Pompanisasi Jadi Solusi Dampak El Nino

        Penuhi Ketahanan Pangan, Mentan Yakin Pompanisasi Jadi Solusi Dampak El Nino Kredit Foto: Antara/Rizal Hanafi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menggelar Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) di Provinsi Jawa Timur, Kamis (18/4/2024). Adpun apel ini ditujukan untuk meningkatkan luas tanam dan produksi pertanian melalui kegiatan pompanisasi.

        Amran menyebut, program pompanisasi menjadi solusi cepat dan tepat dalam menangani dampak El Nino pada sektor pertanian. Dampak besar El Nino itu yang jelas terlihat pada penurunan produksi pangan terutama beras secara nasional di tahun 2023.

        Baca Juga: Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

        Amran menyebut, pompanisasi akan memberi dampak positif dalam memenuhi target produksi untuk kebutuhan pangan nasional tahun ini. Melalui program pompanisasi, dia meyakini produksi petani akan maksimal.

        “Pompa ini solusi cepat untuk menangani El Nino, karena pompa ini bisa membantu petani menanam dan berproduksi secara cepat dan maksimal, kalau kita bangun sawah baru itu butuh satu, dua bahkan tiga tahun, tapi kalau pompanisasi ini bisa meningkatkan produksi secara cepat,” terang Amran dalam keterangannya, Kamis (18/4/2024).

        Amran merinci, sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, Provinsi Jawa Timur memiliki kurang lebih 380.000 hektar tadah hujan. Dia optimis jika sistem pompanisasi mampu memaksimalkan penanaman di 300.000 hektar lahan yang dimaksud, maka Jawa Timur dipastikan dapat menutupi 50 % kebutuhan beras nasional yang beberapa tahun belakangan ini dipenuhi dari impor.

        “Ini kita pasang pompa, sehingga yang tadinya tanam satu kali bisa jadi tiga kali, artinya kita bisa capai nanti, dari Jawa Timur saja target kenaikan mencapai 2.000.000 ton minimal 1.000.000 ton itu bisa menutupi 50 % impor kita hanya dari satu provinsi,” jelasnya.

        Dikesempatan yang sama, Pejabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengatakan Jawa Timur masih memepertahankan posisi sebagai produksi padi terbesar di Indonesia. Ditahun 2020-2023 tercatat kontribusi Jawa Timur mencapai 17,9% terhadap produksi padi nasional. Dengan pencapaian produksi padi tahun 2023, sebesar 9,7 juta ton gabah kering giling atau setara dengan 5,6 juta ton beras.

        “Tahun ini karna dampak El-Nino berpengaruh signifikan terhadap sektor pertanian, menyebabkan pola tanam dan pola produksi pertanian di Jawa Timur berubah, tetapi hari ini kita diberikan bantuan yang cukup banyak 3.700 buah pompa air, dengan adanya pomponisasi ini, kami yakin persoalan air dapat terpenuhi,” terangnya.

        Baca Juga: Selama Lebaran, Bulog Tak Lelah Jaga Ketersediaan Pangan

        Sebagai informasi, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan 3700 unit pompa air yang akan disebar ke 21 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Bantuan pompa tersebut senilai Rp. 113,9 Milyar, dengan cakupan area yang diairi diperkirakan seluas 60.165 ha.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: