Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Optimasi Lahan Rawa di Merauke Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka mendukung program antisipasi darurat pangan di Provinsi Papua Selatan, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar program optimasi lahan (Opla) rawa untuk menunjang kebutuhan pangan di Papua. 

Mentan, Andi Amran Sulaiman menyebut, program tersebut juga bagian dari upaya meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan kemandirian pangan, dan ketahanan pangan nasional.

“Selain pompanisasi, pemerintah terus bergerak cepat melakukan optimasi lahan rawa untuk meningkatkan produktivitas,” kata Amran dalam keterangannya, Rabu (17/4/2024).

Menurutnya, upaya tersebut untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi risiko banjir atau genangan air yang dapat merusak tanaman pertanian.

Baca Juga: Menjaga Produksi Beras, Kementan Dorong Optimalisasi Alsintan di Indonesia

Amran memastikan, perkembangan produksi tanaman padi dan jagung pada tahun ini berjalan dengan baik. Hal ini tak terlepas dengan kinerja pemerintah yang terus melakukan pengairan sawah di pulau dan luar Pulau Jawa melalui program pompanisasi.

"Hasilnya, kata Mentan, luas tanam pada musim tanam Januari 2024 yang mencapai 1,7 juta hektare. Kalau kita mau memenuhi kebutuhan bulanan itu minimal tanam 1 juta hektare per bulan," ujarnya.

Di sisi lain, Amran juga menyebut Kementan memberikan insentif benih gratis kepada petani yang hendak melakukan perluasan.

"Kami juga terus menyalurkan pupuk tambahan bagi para petani," katanya lagi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan, pada tahun 2023 telah dilaksanakan kegiatan opla rawa seluas 300 ha di Distrik Tanah Miring, Kampung Nguti Bob, Kabupaten Merauke. 

Gapoktan Usaha Maju sebagai penerima bantuan opla rawa telah menyelesaikan pembangunan saluran tersier sepanjang 7 km untuk mengatur ketersediaan air yang masuk kedalam lahan.

Baca Juga: Tutup Keran Impor, Kementan Minta Bulog Serap 500 Ribu Ton Jagung Lokal

"Selain itu juga telah dibangun rumah pompa untuk 2 unit pompa 8 inch dan kelengkapannya serta tambahan 4 unit Pompa air 4 inch untuk membantu mengairi lahan di areal tersebut dalam rangka percepatan tanam," kata Ali.

"Olah tanah telah dilaksanakan di seluruh lahan 300 ha tersebut, Indeks Pertanaman yang semula 1 kali, dengan adanya bantuan pompanisasi saat ini menjadi IP 2 atau dua kali tanam dalam setahun," tambahnya.

Ali menyebut, Kementan kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa sebagai alternatif peningkatan produksi padi. 

Pengembangan lahan rawa itu dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan produksi padi untuk mengantisipasi darurat pangan dan untuk peningkatan pemanfaatan lahan sawah di kawasan rawa Merauke tahun 2024 dengan target alokasi program opla rawa seluas 20 ribu hektar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: