Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menuturkan, adanya pertumbuhan nominal transaksi melalui uang elektronik meningkat 33,99% (year on year/yoy) atau Rp90,44 triliun pada April 2024.
Transaksi melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tumbuh 194,06% yoy dengan jumlah pengguna mencapai 48,9 juta dan jumlah marchent mencapai 31,36 juta marchent.
Baca Juga: Perry Warjiyo: Tak Ada Lagi Keperluan Menaikkan BI Rate
Pada April 2024, transaksi BI real time gross settlement (RTGS) juga meningkat 18,65% yoy mencapai Rp13.112 triliun. Begitu juga transaksi BI fast yang tumbuh tinggi 56,70 persen yoy mencapai Rp612,9 triliun.
"Kinerja transaksi sistem pembayaran tetap tumbuh kuat," kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Gedung BI, Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Di sisi lain, Perry juga mencatat adanya penurunan nominal transaksi pembayar menggunakan kartu ATM sebesar 12,49% persen mencapai Rp619,19 triliun. Sementara kartu kredit, meningkat 11,67% yoy mencapai Rp34,39 triliun.
Dari sisi pengelolaan uang rupiah, kata Perry, jumlah uang kartal yang diedarkan meningkat 2,64% yoy mencapai Rp1,058,2 triliun sejalan dengan stabilitas infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran tetap terjaga.
Baca Juga: BI Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,7% hingga 5,5% di Kuartal II/2024
"Dari sisi infrastruktur, kelancaran dan keandalan sisi pembayaran Bank Indonesia terjaga dengan baik, aman dan andal yang didukung oleh kondisi likuiditas dan operasional yang memadai," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: